Rusia Raup Rp958 T dari Minyak sejak Menginvasi Ukraina, Eropa Pembeli Terbesar
Jum'at, 29 April 2022 - 06:35 WIB
Data pengiriman juga menunjukkan bahwa Rusia sedang berjuang untuk mengalihkan kargo yang awalnya ditujukan untuk pembeli Eropa. The Wall Street Journal baru-baru ini melaporkan lebih dari 11,1 juta barel minyak yang meninggalkan Rusia telah dimuat ke kargo dengan tujuan yang tidak diketahui.
UE telah berjuang untuk melepaskan ketergantungannya pada impor Rusia, terutama gas. Angka-angka menunjukkan blok tersebut telah berusaha untuk memotong pasokan Rusia, karena data yang dikumpulkan oleh lembaga think tank Breugel menunjukkan bahwa impor gas Rusia oleh blok tersebut adalah 26 persen lebih rendah pada minggu pertama April dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2021.
Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya tidak terancam oleh larangan Eropa terhadap energi Moskow seperti yang mungkin diharapkan oleh para pemimpin Uni Eropa.
"Yang disebut mitra dari negara-negara yang tidak bersahabat mengakui bahwa mereka tidak akan dapat hidup tanpa sumber daya energi Rusia, termasuk tanpa gas alam, misalnya," katanya dalam pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi pada 14 April lalu.
CREA mengatakan ekspor bahan bakar fosil telah membantu mendanai perang Rusia melawan Ukraina, dan merekomendasikan untuk mengganti impor bahan bakar fosil Rusia dengan energi bersih.
"Ekspor bahan bakar fosil adalah pendorong utama pembangunan militer Rusia dan agresi brutal terhadap Ukraina," katanya CREA dalam laporannya yang dikutip Markets Business Insider, Jumat (29/4/2022).
"Uni Eropa dan banyak negara Eropa telah mengumumkan target, kebijakan, dan langkah energi bersih dan efisiensi energi baru yang ambisius—ini akan memberikan pengganti impor dari Rusia selama beberapa tahun ke depan. Tetapi impor harus dihentikan sekarang," lanjut CREA.
UE telah berjuang untuk melepaskan ketergantungannya pada impor Rusia, terutama gas. Angka-angka menunjukkan blok tersebut telah berusaha untuk memotong pasokan Rusia, karena data yang dikumpulkan oleh lembaga think tank Breugel menunjukkan bahwa impor gas Rusia oleh blok tersebut adalah 26 persen lebih rendah pada minggu pertama April dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2021.
Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya tidak terancam oleh larangan Eropa terhadap energi Moskow seperti yang mungkin diharapkan oleh para pemimpin Uni Eropa.
"Yang disebut mitra dari negara-negara yang tidak bersahabat mengakui bahwa mereka tidak akan dapat hidup tanpa sumber daya energi Rusia, termasuk tanpa gas alam, misalnya," katanya dalam pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi pada 14 April lalu.
CREA mengatakan ekspor bahan bakar fosil telah membantu mendanai perang Rusia melawan Ukraina, dan merekomendasikan untuk mengganti impor bahan bakar fosil Rusia dengan energi bersih.
"Ekspor bahan bakar fosil adalah pendorong utama pembangunan militer Rusia dan agresi brutal terhadap Ukraina," katanya CREA dalam laporannya yang dikutip Markets Business Insider, Jumat (29/4/2022).
"Uni Eropa dan banyak negara Eropa telah mengumumkan target, kebijakan, dan langkah energi bersih dan efisiensi energi baru yang ambisius—ini akan memberikan pengganti impor dari Rusia selama beberapa tahun ke depan. Tetapi impor harus dihentikan sekarang," lanjut CREA.
(min)
tulis komentar anda