Dubes Rusia untuk AS: Misi Diblokir dan Kami Menerima Ancaman
Minggu, 24 April 2022 - 19:10 WIB
WASHINGTON - Misi Kedutaan Besar Rusia di Washington, Amerika Serikat (AS) "diblokir". Rekening bank ditutup dan staf menerima ancaman, kantor berita negara RIA mengutip Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, Minggu (24/4/2022).
"Kedutaan pada dasarnya diblokade oleh entitas pemerintah AS. Rekening dua konsulat kami di Houston dan New York telah ditutup oleh Bank of America," kata Antonov seperti dikutip dari Reuters.
"Kami menerima ancaman, baik melalui telepon maupun surat yang datang. Di beberapa titik bahkan pintu keluar dari kedutaan diblokir," tambahnya.
Rusia dan AS telah terkunci dalam perselisihan mengenai ukuran dan fungsi misi diplomatik masing-masing, jauh sebelum Presiden Vladimir Putin meluncurkan apa yang dia sebut "operasi militer khusus" melawan Ukraina pada 24 Februari.
Sejak itu, kedutaan besar Rusia di Eropa juga mendapat tekanan dan lebih dari 300 staf Rusia telah diusir dari ibu kota Eropa. Kondisi ini mendorong Moskow untuk mengusir diplomat asing dari wilayah Rusia sebagai tanggapan.
Duta Besar Rusia untuk Polandia mengatakan kepada Reuters pekan lalu, pemblokiran rekening bank kedutaannya bulan lalu pada akhirnya dapat mencegahnya berfungsi, dalam hal ini Rusia akan menghentikan pekerjaan kedutaan Polandia di Moskow.
Pemerintah Barat telah memberlakukan sanksi drastis terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina, mendorong Moskow untuk menuduh mereka Russophobia hiruk pikuk.
Hingga kini invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan kedua. Rusia dilaporkan terus melanjutkan serangannya terhadap pasukan terakhir Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja raksasa di Mariupol. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Ukraina pada Sabtu (23/4/2022).
Serangan dilancarkan pasukan Rusia beberapa hari setelah Moskow mengumumkan kemenangan di kota pelabuhan selatan. “Pasukan Rusia menyerang kompleks Azovstal dengan serangan udara dan mencoba menyerbunya,” kata penasihat presiden Oleksiy Arestovych, seperti dikutip dari Reuters.
“Dua rudal menghantam fasilitas militer dan dua bangunan tempat tinggal di kota pelabuhan Laut Hitam Odesa, dan dua lainnya hancur,” kata Komando Udara Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina. Sementara pembantu presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan, lima orang tewas dan 18 luka-luka.
"Kedutaan pada dasarnya diblokade oleh entitas pemerintah AS. Rekening dua konsulat kami di Houston dan New York telah ditutup oleh Bank of America," kata Antonov seperti dikutip dari Reuters.
"Kami menerima ancaman, baik melalui telepon maupun surat yang datang. Di beberapa titik bahkan pintu keluar dari kedutaan diblokir," tambahnya.
Rusia dan AS telah terkunci dalam perselisihan mengenai ukuran dan fungsi misi diplomatik masing-masing, jauh sebelum Presiden Vladimir Putin meluncurkan apa yang dia sebut "operasi militer khusus" melawan Ukraina pada 24 Februari.
Sejak itu, kedutaan besar Rusia di Eropa juga mendapat tekanan dan lebih dari 300 staf Rusia telah diusir dari ibu kota Eropa. Kondisi ini mendorong Moskow untuk mengusir diplomat asing dari wilayah Rusia sebagai tanggapan.
Duta Besar Rusia untuk Polandia mengatakan kepada Reuters pekan lalu, pemblokiran rekening bank kedutaannya bulan lalu pada akhirnya dapat mencegahnya berfungsi, dalam hal ini Rusia akan menghentikan pekerjaan kedutaan Polandia di Moskow.
Pemerintah Barat telah memberlakukan sanksi drastis terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina, mendorong Moskow untuk menuduh mereka Russophobia hiruk pikuk.
Hingga kini invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan kedua. Rusia dilaporkan terus melanjutkan serangannya terhadap pasukan terakhir Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja raksasa di Mariupol. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Ukraina pada Sabtu (23/4/2022).
Serangan dilancarkan pasukan Rusia beberapa hari setelah Moskow mengumumkan kemenangan di kota pelabuhan selatan. “Pasukan Rusia menyerang kompleks Azovstal dengan serangan udara dan mencoba menyerbunya,” kata penasihat presiden Oleksiy Arestovych, seperti dikutip dari Reuters.
“Dua rudal menghantam fasilitas militer dan dua bangunan tempat tinggal di kota pelabuhan Laut Hitam Odesa, dan dua lainnya hancur,” kata Komando Udara Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina. Sementara pembantu presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan, lima orang tewas dan 18 luka-luka.
(esn)
tulis komentar anda