Profil Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Wajah Barat dalam Melawan Rusia
Selasa, 19 April 2022 - 14:45 WIB
BRUSSELS - The North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah organisasi aliansi militer yang berdiri pada 4 April 1949 di Washington DC, Amerika Serikat (AS).
Saat ini, NATO memiliki 30 negara anggota, termasuk AS. Organisasi ini diisi sederet nama penting, seperti Jens Stoltenberg. Dalam bagan pengurus, dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal atau Sekjen NATO.
Pria kelahiran Oslo, Norwegia, 16 Maret 1959 ini juga merupakan politisi Partai Buruh dan Perdana Menteri Norwegia periode 2005 hingga 2013.
Ayahnya, Thorvald Stoltenberg, juga dikenal sebagai politisi dan Menteri Luar Negeri Norwegia yang bertugas sepanjang 1987-1989.
Stoltenberg menempuh pendidikan tingginya dalam bidang ekonomi di Universitas Oslo dan aktif sebagai jurnalis di surat kabar Arbeiderbladet.
Ia kemudian meninggalkan dunia jurnalistik dan memilih langkah untuk menjadi politisi di Partai Buruh pada tahun 1981.
Pada 1985 sampai 1989, Stoltenberg dipercaya sebagai pimpinan Liga Pemuda Buruh. Di tahun 1989 pula, ia kembali ke almamaternya untuk menjadi dosen bidang ekonomi.
Kariernya di bidang politik mulai menanjak di tahun 1990-an. Jens Stoltenberg pernah dipercaya menjabat beberapa posisi penting di Norwegia, seperti Menteri Perdagangan dan Energi (tahun 1993-1996), Menteri Keuangan (1996-1997), dan Perdana Menteri Norwegia.
Hingga tahun 2014, dirinya didapuk menjadi Ketua Partai Buruh dan Sekjen NATO. Sebelum resmi ditunjuk sebagai Sekjen NATO, Jens Stoltenberg adalah utusan khusus PBB untuk perubahan iklim di tahun 2013 sampai 2014.
Di bawah kepemimpinan Stoltenberg, NATO telah melakukan langkah-langkah penting demi turut menjaga perdamaian dunia, seperti memerangi terorisme dan terus memperkuat diskusi dengan Rusia.
Ia juga menekankan pentingnya inovasi di dalam organisasi besar itu, bersamaan dengan penguatan kemitraan dengan Uni Eropa.
Saat ini NATO bersitegang dengan Rusia dalam konflik Ukraina. Otomatis, Stoltenberg menjadi wajah perlawanan Barat dalam menentang invasi Rusia di Ukraina.
Berbagai retorika keras antara NATO dan Rusia muncul dengan Stoltenberg sebagai tokoh utama Barat dalam konflik itu.
Apalagi dengan potensi perang nuklir antara NATO dan Rusia, maka Stoltenberg menjadi tokoh penting dalam diplomasi kedua pihak.
Saat ini, NATO memiliki 30 negara anggota, termasuk AS. Organisasi ini diisi sederet nama penting, seperti Jens Stoltenberg. Dalam bagan pengurus, dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal atau Sekjen NATO.
Pria kelahiran Oslo, Norwegia, 16 Maret 1959 ini juga merupakan politisi Partai Buruh dan Perdana Menteri Norwegia periode 2005 hingga 2013.
Ayahnya, Thorvald Stoltenberg, juga dikenal sebagai politisi dan Menteri Luar Negeri Norwegia yang bertugas sepanjang 1987-1989.
Stoltenberg menempuh pendidikan tingginya dalam bidang ekonomi di Universitas Oslo dan aktif sebagai jurnalis di surat kabar Arbeiderbladet.
Ia kemudian meninggalkan dunia jurnalistik dan memilih langkah untuk menjadi politisi di Partai Buruh pada tahun 1981.
Pada 1985 sampai 1989, Stoltenberg dipercaya sebagai pimpinan Liga Pemuda Buruh. Di tahun 1989 pula, ia kembali ke almamaternya untuk menjadi dosen bidang ekonomi.
Kariernya di bidang politik mulai menanjak di tahun 1990-an. Jens Stoltenberg pernah dipercaya menjabat beberapa posisi penting di Norwegia, seperti Menteri Perdagangan dan Energi (tahun 1993-1996), Menteri Keuangan (1996-1997), dan Perdana Menteri Norwegia.
Hingga tahun 2014, dirinya didapuk menjadi Ketua Partai Buruh dan Sekjen NATO. Sebelum resmi ditunjuk sebagai Sekjen NATO, Jens Stoltenberg adalah utusan khusus PBB untuk perubahan iklim di tahun 2013 sampai 2014.
Di bawah kepemimpinan Stoltenberg, NATO telah melakukan langkah-langkah penting demi turut menjaga perdamaian dunia, seperti memerangi terorisme dan terus memperkuat diskusi dengan Rusia.
Ia juga menekankan pentingnya inovasi di dalam organisasi besar itu, bersamaan dengan penguatan kemitraan dengan Uni Eropa.
Saat ini NATO bersitegang dengan Rusia dalam konflik Ukraina. Otomatis, Stoltenberg menjadi wajah perlawanan Barat dalam menentang invasi Rusia di Ukraina.
Berbagai retorika keras antara NATO dan Rusia muncul dengan Stoltenberg sebagai tokoh utama Barat dalam konflik itu.
Apalagi dengan potensi perang nuklir antara NATO dan Rusia, maka Stoltenberg menjadi tokoh penting dalam diplomasi kedua pihak.
(sya)
tulis komentar anda