Mobilisasi Produsen Senjata, Biden Bakal Kirim Bantuan Rp10,7 Triliun ke Ukraina
Rabu, 13 April 2022 - 17:45 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tengah berupaya untuk memobilisasi industri militer negaranya dan mengirim lagi persediaan senjata Pentagon senilai USD750 juta atau sekitar Rp10,72 triliun (kurs 14.300/USD) ke Ukraina, menurut sejumlah laporan yang mengutip pejabat-pejabat anonim di Washington.
Bantuan ini diatas materiil senilai USD1,7 miliar yang dikirim ke Kiev, milik pembayar pajak Amerika, sejak Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari lalu.
"Sejauh ini bantuan 'mematikan' AS sebagian besar terdiri dari rudal anti-tank Javelin dan sistem anti-udara portabel Stinger. Sekarang, Biden sedang bersiap untuk meningkatkan pasokan untuk memasukkan artileri berat dan sistem lainnya, senilai USD750 juta atau lebih," seperti dilaporkan Reuters, mengutip dua pejabat AS.
"Pengumuman resmi bisa datang dalam satu atau dua hari," kantor berita yang berbasis di Inggris itu menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (13/4/2022).
Biden tidak akan memerlukan otorisasi kongres karena dapat diatur di bawah Otoritas Penarikan Presiden (PDA), yang mengesahkan transefer dari stok militer AS saat ini sebagai respons atas keadaan darurat.
Ini akan menempatkan jumlah bantuan militer AS ke Kiev lebih dari USD2,4 miliar sejak 24 Februari, ketika ditambahkan ke angka Gedung Putih sendiri yang diumumkan pekan lalu.
Financial Times (FT) melaporkan, mengutip Pentagon, AS telah memasok lebih dari 1.400 rudal Stinger dan 5.000 Javelin ke Ukraina. Jumlah ini sepertiga dari stok Javelins AS dan seperempat Stinger-nya, menurut perkiraan Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah kelompok lobi Washington.
Pada tingkat produksi saat ini, akan memakan waktu tiga atau empat tahun untuk mengisi kembali Javelin dan setidaknya lima tahun untuk Stinger.
Bantuan ini diatas materiil senilai USD1,7 miliar yang dikirim ke Kiev, milik pembayar pajak Amerika, sejak Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari lalu.
"Sejauh ini bantuan 'mematikan' AS sebagian besar terdiri dari rudal anti-tank Javelin dan sistem anti-udara portabel Stinger. Sekarang, Biden sedang bersiap untuk meningkatkan pasokan untuk memasukkan artileri berat dan sistem lainnya, senilai USD750 juta atau lebih," seperti dilaporkan Reuters, mengutip dua pejabat AS.
"Pengumuman resmi bisa datang dalam satu atau dua hari," kantor berita yang berbasis di Inggris itu menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (13/4/2022).
Biden tidak akan memerlukan otorisasi kongres karena dapat diatur di bawah Otoritas Penarikan Presiden (PDA), yang mengesahkan transefer dari stok militer AS saat ini sebagai respons atas keadaan darurat.
Ini akan menempatkan jumlah bantuan militer AS ke Kiev lebih dari USD2,4 miliar sejak 24 Februari, ketika ditambahkan ke angka Gedung Putih sendiri yang diumumkan pekan lalu.
Financial Times (FT) melaporkan, mengutip Pentagon, AS telah memasok lebih dari 1.400 rudal Stinger dan 5.000 Javelin ke Ukraina. Jumlah ini sepertiga dari stok Javelins AS dan seperempat Stinger-nya, menurut perkiraan Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah kelompok lobi Washington.
Pada tingkat produksi saat ini, akan memakan waktu tiga atau empat tahun untuk mengisi kembali Javelin dan setidaknya lima tahun untuk Stinger.
Lihat Juga :
tulis komentar anda