4 Rencana Pembunuhan Joseph Stalin yang Gagal, Nomor 1 dalam Jarak Tembak
Rabu, 06 April 2022 - 16:09 WIB
Pada Oktober 1943, diketahui Joseph Stalin, Winston Churchill, dan Franklin D Roosevelt berencana mengadakan konferensi di Teheran.
Rencana ini terendus oleh Dinas Intelijen Jerman. Mereka segera mengusungkan “Operasi Lompat Jauh” dengan misi menculik para pemimpin koalisi anti-Hitler.
Sebelum pecah Perang Dunia II, Iran secara kuat ada dalam pengaruh Reich Ketiga alias Jerman Nazi.
Karena itu, operasi tersebut dipercayakan kepada ahli operasi khusus di Third Reich, SS-Obersturmbannfuhrer Otto Skorzeny.
Kelompok penyabot pertama sebenarnya harus berkontak dengan agen kontak dan membuat persiapan kedatangan agen kedua, pimpinan Skorzeny, yang bertugas menculik para pemimpin Sekutu.
Namun sejak awal operasi tersebut telah gagal. Mata-mata Soviet Nikolai Kuznetsov melaporkan pada dinas intelijen Soviet tentang upaya pembunuhan tersebut. Mereka menetralisir kelompok Jerman pertama yang terjun di area kota Qom, 70 kilometer dari Teheran. Penangkapan kelompok pertama mengandaskan “Operasi Lompat Jauh” di tengah jalan.
4. Peluncur Granat Melawan Stalin
Pelaku upaya pembunuhan terhadap Stalin kali ini adalah agen intelijen Jerman, Pyotr Tavrin. Tavrin memiliki beberapa senjata, seperti pistol dengan satu set peluru beracun, peledak, serta peluncur granat Panzerknacker portabel.
Amunisi tersebut bahkan bisa menembus baju besi 40 milimeter dari jarak 300 meter. Tavrin bekerja di bawah pusat intelijen Zeppelin dan mendapat perintah langsung dari Otto Skorzeny.
Tavrin menjalankan aksi dengan beberapa kartu identitas militer dan penghargaan yang diambil dari tawanan perang, termasuk bintang Pahlawan Uni Soviet.
Rencana ini terendus oleh Dinas Intelijen Jerman. Mereka segera mengusungkan “Operasi Lompat Jauh” dengan misi menculik para pemimpin koalisi anti-Hitler.
Sebelum pecah Perang Dunia II, Iran secara kuat ada dalam pengaruh Reich Ketiga alias Jerman Nazi.
Karena itu, operasi tersebut dipercayakan kepada ahli operasi khusus di Third Reich, SS-Obersturmbannfuhrer Otto Skorzeny.
Kelompok penyabot pertama sebenarnya harus berkontak dengan agen kontak dan membuat persiapan kedatangan agen kedua, pimpinan Skorzeny, yang bertugas menculik para pemimpin Sekutu.
Namun sejak awal operasi tersebut telah gagal. Mata-mata Soviet Nikolai Kuznetsov melaporkan pada dinas intelijen Soviet tentang upaya pembunuhan tersebut. Mereka menetralisir kelompok Jerman pertama yang terjun di area kota Qom, 70 kilometer dari Teheran. Penangkapan kelompok pertama mengandaskan “Operasi Lompat Jauh” di tengah jalan.
4. Peluncur Granat Melawan Stalin
Pelaku upaya pembunuhan terhadap Stalin kali ini adalah agen intelijen Jerman, Pyotr Tavrin. Tavrin memiliki beberapa senjata, seperti pistol dengan satu set peluru beracun, peledak, serta peluncur granat Panzerknacker portabel.
Amunisi tersebut bahkan bisa menembus baju besi 40 milimeter dari jarak 300 meter. Tavrin bekerja di bawah pusat intelijen Zeppelin dan mendapat perintah langsung dari Otto Skorzeny.
Tavrin menjalankan aksi dengan beberapa kartu identitas militer dan penghargaan yang diambil dari tawanan perang, termasuk bintang Pahlawan Uni Soviet.
tulis komentar anda