Protes Invasi Moskow ke Ukraina, 176 Demonstran Ditahan di Seluruh Rusia
Minggu, 03 April 2022 - 16:10 WIB
Protes Invasi Moskow ke Ukraina, 176 Demonstran Ditahan di Seluruh Rusia. FOTO/TASS
MOSKOW - Polisi Rusia menahan 176 orang dalam aksi protes menentang operasi militer Moskow di Ukraina , Sabtu (2/4/2022). Sebuah LSM Rusia, OVD-Info, yang memantau penangkapan mengatakan, polisi melakukan penahanan selama demonstrasi di 14 kota di Rusia.
Seorang jurnalis AFP di Moskow menyaksikan lebih dari 20 orang ditahan oleh polisi anti huru hara di bawah hujan salju lebat di taman pusat ibu kota Zaryadye. Lokasi demonstrasi tidak jauh dari Kremlin.
Polisi mengawal orang-orang yang duduk di bangku taman atau hanya berdiri tanpa menjelaskan alasan penahanan, kata reporter itu.
Salah satu wanita yang ditahan memegang buket bunga tulip putih, sementara yang lain beberapa kali berseru, "Tidak untuk perang di Ukraina!" saat dia dibawa pergi.
Aksi duduk nasional pada Sabtu menentang apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer" di Ukraina diumumkan di media sosial oleh para aktivis di sekitar 30 kota Rusia.
Penyelenggara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka ingin memprotes "runtuhnya ekonomi (Rusia)," terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan menuntut kebebasan bagi kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny.
"Rusia layak mendapatkan perdamaian, demokrasi, dan kemakmuran," kata mereka.
Seorang jurnalis AFP di Moskow menyaksikan lebih dari 20 orang ditahan oleh polisi anti huru hara di bawah hujan salju lebat di taman pusat ibu kota Zaryadye. Lokasi demonstrasi tidak jauh dari Kremlin.
Polisi mengawal orang-orang yang duduk di bangku taman atau hanya berdiri tanpa menjelaskan alasan penahanan, kata reporter itu.
Salah satu wanita yang ditahan memegang buket bunga tulip putih, sementara yang lain beberapa kali berseru, "Tidak untuk perang di Ukraina!" saat dia dibawa pergi.
Aksi duduk nasional pada Sabtu menentang apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer" di Ukraina diumumkan di media sosial oleh para aktivis di sekitar 30 kota Rusia.
Penyelenggara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka ingin memprotes "runtuhnya ekonomi (Rusia)," terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan menuntut kebebasan bagi kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny.
"Rusia layak mendapatkan perdamaian, demokrasi, dan kemakmuran," kata mereka.
tulis komentar anda