Cathay Rencanakan Penerbangan Penumpang Terpanjang di Dunia, Hindari Langit Rusia
Rabu, 30 Maret 2022 - 04:36 WIB
HONG KONG - Cathay Pacific merencanakan penerbangan penumpang terpanjang di dunia dengan mengalihkan rute New York-Hong Kong melalui Atlantik, bukan Pasifik. Menurut maskapai tersebut, jalur baru itu menghindari wilayah udara atau langit Rusia .
"Jalur penerbangan akan mencakup kurang dari 9.000 mil laut—atau 16.668 kilometer—dalam 16 hingga 17 jam," kata Cathay dalam sebuah pernyataan kepada AFP, Rabu (30/3/2022).
Ini akan melampaui penerbangan Singapore Airlines yang melakukan perjalanan dari negara-kota Asia Tenggara ke New York, yang terbang dengan jarak yang lebih pendek dalam waktu yang lebih lama—sekitar 15.343 kilometer (9.534 mil) dalam 18 jam.
Cathay menolak untuk menjelaskan alasan jalur baru penerbangannya menghindari wilayah udara Rusia, yang sebelumnya telah dilaluinya.
Banyak maskapai penerbangan telah membatalkan rute ke kota-kota Rusia atau menghindari wilayah udaranya karena invasi berdarah Moskow ke negara tetangga Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Rusia, sejak bulan lalu, juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan ke beberapa negara Eropa dan semua penerbangan yang terhubung ke Inggris sebagai tindakan balasan terhadap larangan serupa yang diterapkan pada maskapai Moskow.
Cathay saat ini sedang mencari izin penerbangan untuk perjalanan yang akan terbang melintasi Atlantik, Eropa dan Asia Tengah.
“Kami selalu menjalankan perutean darurat untuk peristiwa atau skenario potensial dalam dunia penerbangan,” kata operator utama Hong Kong tersebut dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
"Opsi trans-Atlantik lebih menguntungkan daripada rute trans-Pasifik mereka yang biasa karena angin penarik musiman yang kuat pada saat ini, tahun ini," lanjut maskapai tersebut.
Sebelum pandemi, Cathay mengoperasikan tiga perjalanan pulang pergi antara kedua kota setiap hari.
Penerbangan ke Hong Kong sekarang sering menghadapi pembatalan karena tindakan anti-COVID-19 yang ketat dari pusat keuangan Asia, serta kurangnya penumpang.
Mulai 1 April, penerbangan dari AS dan delapan negara lain akan diizinkan mendarat di Hong Kong lagi, karena pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan terberat di dunia terkait COVID-19.
Mulai malam ini, Cathay mencantumkan penerbangan New York-Hong Kong untuk tanggal 3 April—sebuah perjalanan tanpa henti yang akan mengudara selama 17 jam 50 menit, menurut situs web maskapai tersebut.
"Jalur penerbangan akan mencakup kurang dari 9.000 mil laut—atau 16.668 kilometer—dalam 16 hingga 17 jam," kata Cathay dalam sebuah pernyataan kepada AFP, Rabu (30/3/2022).
Ini akan melampaui penerbangan Singapore Airlines yang melakukan perjalanan dari negara-kota Asia Tenggara ke New York, yang terbang dengan jarak yang lebih pendek dalam waktu yang lebih lama—sekitar 15.343 kilometer (9.534 mil) dalam 18 jam.
Cathay menolak untuk menjelaskan alasan jalur baru penerbangannya menghindari wilayah udara Rusia, yang sebelumnya telah dilaluinya.
Banyak maskapai penerbangan telah membatalkan rute ke kota-kota Rusia atau menghindari wilayah udaranya karena invasi berdarah Moskow ke negara tetangga Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Rusia, sejak bulan lalu, juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan ke beberapa negara Eropa dan semua penerbangan yang terhubung ke Inggris sebagai tindakan balasan terhadap larangan serupa yang diterapkan pada maskapai Moskow.
Cathay saat ini sedang mencari izin penerbangan untuk perjalanan yang akan terbang melintasi Atlantik, Eropa dan Asia Tengah.
“Kami selalu menjalankan perutean darurat untuk peristiwa atau skenario potensial dalam dunia penerbangan,” kata operator utama Hong Kong tersebut dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
"Opsi trans-Atlantik lebih menguntungkan daripada rute trans-Pasifik mereka yang biasa karena angin penarik musiman yang kuat pada saat ini, tahun ini," lanjut maskapai tersebut.
Sebelum pandemi, Cathay mengoperasikan tiga perjalanan pulang pergi antara kedua kota setiap hari.
Penerbangan ke Hong Kong sekarang sering menghadapi pembatalan karena tindakan anti-COVID-19 yang ketat dari pusat keuangan Asia, serta kurangnya penumpang.
Mulai 1 April, penerbangan dari AS dan delapan negara lain akan diizinkan mendarat di Hong Kong lagi, karena pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan terberat di dunia terkait COVID-19.
Mulai malam ini, Cathay mencantumkan penerbangan New York-Hong Kong untuk tanggal 3 April—sebuah perjalanan tanpa henti yang akan mengudara selama 17 jam 50 menit, menurut situs web maskapai tersebut.
(min)
tulis komentar anda