Ngeri Lihat Invasi Rusia ke Ukraina, Jerman Incar Sistem Rudal Arrow-3 Israel
Senin, 28 Maret 2022 - 13:39 WIB
BERLIN - Jerman sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan rudal canggih Arrow-3 Israel setelah merasa ngeri melihat invasi Rusia ke Ukraina .
Menurut media dan Parlemen setempat, Berlin sedang mempertimbangkan bagaimana menghabiskan anggaran pertahanan dalam menyikapi invasi Moskow tersebut.
Surat kabar Bild am Sonntag melaporkan perisai pertahanan rudal untuk seluruh wilayah Jerman adalah salah satu topik yang dibahas ketika Kanselir Olaf Scholz bertemu dengan Eberhard Zorn, Inspektur Jenderal Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman), pada pekan lalu.
"Secara khusus, mereka berbicara tentang kemungkinan akuisisi sistem Arrow-3 Israel," tulis surat kabar tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (28/3/2022).
Kementerian Pertahanan Jerman menolak mengomentari laporan tersebut. Sedangkan Kementerian Pertahanan Israel belum bersedia berkomentar.
Andreas Schwarz, seorang anggota Parlemen Jerman dari Partai Sosial Demokrat pimpinan Scholz yang merupakan juru bicara anggaran, mengatakan kepada surat kabar Bild am Sonntag bahwa sistem seperti itu masuk akal.
“Kita harus melindungi diri kita lebih baik dari ancaman Rusia. Untuk ini, kami membutuhkan perisai pertahanan rudal di seluruh Jerman dengan cepat,” katanya.
"Sistem Arrow-3 Israel adalah solusi yang baik.”
Dalam pidato penting beberapa hari setelah invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, Scholz mengumumkan bahwa Jerman akan secara tajam meningkatkan pengeluaran pertahanannya menjadi lebih dari 2% dari output ekonominya dan menyuntikkan 100 miliar euro (USD110 miliar) ke dalam pertahanan.
Moskow mengatakan tujuan dari apa yang disebut Putin sebagai "operasi militer khusus" termasuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.
Ukraina dan sekutu Barat-nya menyebut "operasi militer khusus" Putin sebagai dalih untuk invasi tanpa alasan.
Marie-Agnes Strack-Zimmermann, Kepala Komite Pertahanan Parlemen Jerman, mengatakan Berlin harus mempertimbangkan berbagai opsi untuk pertahanan rudal, termasuk terhadap rudal balistik terbang tinggi yang memasuki ruang angkasa untuk sebagian dari penerbangan mereka.
“Israel menghasilkan sistem seperti itu dan masuk akal untuk tidak hanya melihat skenario yang berbeda tetapi juga berpotensi membelinya sesegera mungkin,” katanya kepada stasiun televisi Welt.
Menurut media dan Parlemen setempat, Berlin sedang mempertimbangkan bagaimana menghabiskan anggaran pertahanan dalam menyikapi invasi Moskow tersebut.
Surat kabar Bild am Sonntag melaporkan perisai pertahanan rudal untuk seluruh wilayah Jerman adalah salah satu topik yang dibahas ketika Kanselir Olaf Scholz bertemu dengan Eberhard Zorn, Inspektur Jenderal Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman), pada pekan lalu.
"Secara khusus, mereka berbicara tentang kemungkinan akuisisi sistem Arrow-3 Israel," tulis surat kabar tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (28/3/2022).
Kementerian Pertahanan Jerman menolak mengomentari laporan tersebut. Sedangkan Kementerian Pertahanan Israel belum bersedia berkomentar.
Andreas Schwarz, seorang anggota Parlemen Jerman dari Partai Sosial Demokrat pimpinan Scholz yang merupakan juru bicara anggaran, mengatakan kepada surat kabar Bild am Sonntag bahwa sistem seperti itu masuk akal.
“Kita harus melindungi diri kita lebih baik dari ancaman Rusia. Untuk ini, kami membutuhkan perisai pertahanan rudal di seluruh Jerman dengan cepat,” katanya.
"Sistem Arrow-3 Israel adalah solusi yang baik.”
Dalam pidato penting beberapa hari setelah invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, Scholz mengumumkan bahwa Jerman akan secara tajam meningkatkan pengeluaran pertahanannya menjadi lebih dari 2% dari output ekonominya dan menyuntikkan 100 miliar euro (USD110 miliar) ke dalam pertahanan.
Moskow mengatakan tujuan dari apa yang disebut Putin sebagai "operasi militer khusus" termasuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.
Ukraina dan sekutu Barat-nya menyebut "operasi militer khusus" Putin sebagai dalih untuk invasi tanpa alasan.
Marie-Agnes Strack-Zimmermann, Kepala Komite Pertahanan Parlemen Jerman, mengatakan Berlin harus mempertimbangkan berbagai opsi untuk pertahanan rudal, termasuk terhadap rudal balistik terbang tinggi yang memasuki ruang angkasa untuk sebagian dari penerbangan mereka.
“Israel menghasilkan sistem seperti itu dan masuk akal untuk tidak hanya melihat skenario yang berbeda tetapi juga berpotensi membelinya sesegera mungkin,” katanya kepada stasiun televisi Welt.
(min)
tulis komentar anda