Dihajar Rusia, Ukraina Siap Beli Rudal Anti-Pesawat secara Kredit
Selasa, 15 Maret 2022 - 11:01 WIB
“Beberapa politisi di Barat akan menolak gagasan itu sampai satu bom menghantam kafe tempat mereka duduk,” ungkap Zelensky dengan nada marah.
Sementara Kiev telah berulang kali mendesak aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan zona larangan terbang, blok itu telah mengesampingkannya.
NATO memperingatkan bahwa setiap upaya menerapkan zona larangan terbang dapat mengarah ke konflik langsung dengan Rusia alias bisa terjadi Perang Dunia III.
Pada saat yang sama, Barat telah meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina. Ini termasuk sistem anti-pesawat ringan, yaitu Stinger MANPAD buatan AS, serta rudal Strela yang dirancang Soviet, yang masih disimpan negara-negara Eropa tertentu.
Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk 2014-2015.
Rusia kemudian mengakui kemerdekaan dua republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina dan untuk mengakhiri konflik selama bertahun-tahun di timur negara itu.
Moskow sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral dan bersumpah tidak bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Sementara Kiev telah berulang kali mendesak aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan zona larangan terbang, blok itu telah mengesampingkannya.
NATO memperingatkan bahwa setiap upaya menerapkan zona larangan terbang dapat mengarah ke konflik langsung dengan Rusia alias bisa terjadi Perang Dunia III.
Pada saat yang sama, Barat telah meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina. Ini termasuk sistem anti-pesawat ringan, yaitu Stinger MANPAD buatan AS, serta rudal Strela yang dirancang Soviet, yang masih disimpan negara-negara Eropa tertentu.
Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk 2014-2015.
Rusia kemudian mengakui kemerdekaan dua republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina dan untuk mengakhiri konflik selama bertahun-tahun di timur negara itu.
Moskow sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral dan bersumpah tidak bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda