Bom Bunuh Diri Guncang Masjid Pakistan, Pelaku Sempat Baku Tembak dengan Polisi
Jum'at, 04 Maret 2022 - 18:12 WIB
ISLAMABAD - Aksi bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid Syiah di kota Peshawar, Pakistan barat laut pada Jumat (4/3/2022). Setidaknya 30 jemaah tewas dan puluhan lainnya terluka.
Pejabat polisi setempat, Waheed Khan mengatakan, ledakan itu terjadi saat jemaah berkumpul di Masjid Kucha Risaldar di kota tua Peshawar untuk salat Jumat . Ambulans bergegas melalui jalan-jalan sempit yang padat membawa mereka yang terluka ke Rumah Sakit Lady Reading.
Kepala polisi Peshawar Muhammad Ejaz Khan mengatakan aksi kekerasan dimulai ketika dua penyerang bersenjata menembaki polisi di luar masjid. Seorang penyerang dan seorang polisi tewas dalam baku tembak tersebut, dan seorang petugas polisi lainnya terluka. Penyerang yang tersisa kemudian masuk ke dalam masjid dan meledakkan bom.
Saksi mata mengatakan setidaknya 150 jemaah berada di dalam masjid pada saat ledakan.
Seorang saksi, Shayan Haider, sedang bersiap memasuki masjid ketika sebuah ledakan kuat melemparkannya ke jalan.
"Saya membuka mata dan ada debu dan tubuh di mana-mana," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya.
Di bagian Gawat Darurat Rumah Sakit Lady Reading, terjadi kekacauan saat para dokter berjuang untuk memindahkan banyak orang yang terluka ke ruang operasi. Ratusan kerabat berkumpul di luar unit gawat darurat, banyak dari mereka meratap dan memukuli dada, memohon informasi tentang orang yang mereka cintai.
Perdana Menteri Imran Khan mengutuk aksi pemboman itu.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, tetapi baik ISIS dan kelompok Taliban Pakistan telah melakukan serangan serupa di wilayah tersebut, yang terletak di dekat perbatasan dengan negara tetangga Afghanistan.
Hidup di mayoritas Islam Sunni Pakistan, minoritas pengikut Islam Syiah mendapat serangan berulang kali.
Dalam beberapa bulan terakhir, Pakistan telah mengalami peningkatan kekerasan yang luas. Puluhan personel militer tewas dalam sejumlah serangan terhadap pos-pos militer di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan. Banyak serangan itu diklaim oleh Taliban Pakistan, yang menurut para analis telah termotivasi oleh kembalinya Taliban Afghanistan ke tampuk kekuasaan pada Agustus lalu.
Pakistan telah mendesak penguasa baru Afghanistan untuk menyerahkan gerilyawan Taliban Pakistan yang telah melancarkan serangan mereka dari Afghanistan. Taliban Afghanistan mengatakan wilayah mereka tidak akan digunakan untuk melancarkan serangan terhadap siapa pun, tetapi sampai sekarang mereka belum menyerahkan pemberontak Pakistan.
Pejabat polisi setempat, Waheed Khan mengatakan, ledakan itu terjadi saat jemaah berkumpul di Masjid Kucha Risaldar di kota tua Peshawar untuk salat Jumat . Ambulans bergegas melalui jalan-jalan sempit yang padat membawa mereka yang terluka ke Rumah Sakit Lady Reading.
Kepala polisi Peshawar Muhammad Ejaz Khan mengatakan aksi kekerasan dimulai ketika dua penyerang bersenjata menembaki polisi di luar masjid. Seorang penyerang dan seorang polisi tewas dalam baku tembak tersebut, dan seorang petugas polisi lainnya terluka. Penyerang yang tersisa kemudian masuk ke dalam masjid dan meledakkan bom.
Saksi mata mengatakan setidaknya 150 jemaah berada di dalam masjid pada saat ledakan.
Seorang saksi, Shayan Haider, sedang bersiap memasuki masjid ketika sebuah ledakan kuat melemparkannya ke jalan.
"Saya membuka mata dan ada debu dan tubuh di mana-mana," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya.
Di bagian Gawat Darurat Rumah Sakit Lady Reading, terjadi kekacauan saat para dokter berjuang untuk memindahkan banyak orang yang terluka ke ruang operasi. Ratusan kerabat berkumpul di luar unit gawat darurat, banyak dari mereka meratap dan memukuli dada, memohon informasi tentang orang yang mereka cintai.
Perdana Menteri Imran Khan mengutuk aksi pemboman itu.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, tetapi baik ISIS dan kelompok Taliban Pakistan telah melakukan serangan serupa di wilayah tersebut, yang terletak di dekat perbatasan dengan negara tetangga Afghanistan.
Hidup di mayoritas Islam Sunni Pakistan, minoritas pengikut Islam Syiah mendapat serangan berulang kali.
Dalam beberapa bulan terakhir, Pakistan telah mengalami peningkatan kekerasan yang luas. Puluhan personel militer tewas dalam sejumlah serangan terhadap pos-pos militer di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan. Banyak serangan itu diklaim oleh Taliban Pakistan, yang menurut para analis telah termotivasi oleh kembalinya Taliban Afghanistan ke tampuk kekuasaan pada Agustus lalu.
Pakistan telah mendesak penguasa baru Afghanistan untuk menyerahkan gerilyawan Taliban Pakistan yang telah melancarkan serangan mereka dari Afghanistan. Taliban Afghanistan mengatakan wilayah mereka tidak akan digunakan untuk melancarkan serangan terhadap siapa pun, tetapi sampai sekarang mereka belum menyerahkan pemberontak Pakistan.
(ian)
tulis komentar anda