Pesawat Militer Ukraina Jatuh di Dekat Kiev, 5 Orang Tewas
Kamis, 24 Februari 2022 - 20:47 WIB
KIEV - Satu pesawat militer Ukraina jatuh di dekat Kiev pada Kamis (24/2/2022). Layanan Negara Ukraina untuk Situasi Darurat telah menerbitkan foto dari lokasi kejadian.
Menurut layanan, lima orang tewas dalam insiden itu. Berita itu muncul di tengah dimulainya operasi militer khusus Rusia di wilayah Donbass yang dideklarasikan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.
Tujuan operasi tersebut adalah melindungi Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) serta "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina.
“Pesawat itu membawa total 14 orang dan semua kematian disebabkan oleh kebakaran yang dimulai setelah pesawat jatuh,” papar pernyataan Layanan Situasi Darurat Ukraina, dilansir Sputnik.
Laporan itu muncul di tengah peluncuran operasi khusus oleh angkatan bersenjata Rusia di Donbass yang diperintahkan pada pagi hari oleh Presiden Vladimir Putin.
Presiden Putin menyatakan situasi di republik Donbass, yang telah berulang kali digambarkan sebagai "genosida" telah menjadi kritis dan memerlukan intervensi Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia meminta angkatan bersenjata Ukraina menyerah untuk menghindari korban jiwa lebih banyak.
Rusia menyatakan pasukannya hanya menyerang objek militer Ukraina dan tidak menargetkan kota.
Rusia mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk pada 21 Februari menandatangani perjanjian persahabatan dengan Moskow.
Perjanjian itu memungkinkan Moskow menggunakan angkatan bersenjatanya untuk melindungi republik Donbass. Yang terakhir telah menderita penembakan Ukraina selama lebih dari sepekan terakhir.
Negara-negara Barat mengutuk pengakuan kemerdekaan DPR dan LPR, dan peluncuran operasi khusus di Donbass oleh Rusia. Barat menyebutnya sebagai "invasi".
Barat berjanji menjatuhkan "sanksi berat" baru di Moskow pada 24 Februari 2022.
Menurut layanan, lima orang tewas dalam insiden itu. Berita itu muncul di tengah dimulainya operasi militer khusus Rusia di wilayah Donbass yang dideklarasikan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.
Tujuan operasi tersebut adalah melindungi Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) serta "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina.
“Pesawat itu membawa total 14 orang dan semua kematian disebabkan oleh kebakaran yang dimulai setelah pesawat jatuh,” papar pernyataan Layanan Situasi Darurat Ukraina, dilansir Sputnik.
Laporan itu muncul di tengah peluncuran operasi khusus oleh angkatan bersenjata Rusia di Donbass yang diperintahkan pada pagi hari oleh Presiden Vladimir Putin.
Presiden Putin menyatakan situasi di republik Donbass, yang telah berulang kali digambarkan sebagai "genosida" telah menjadi kritis dan memerlukan intervensi Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia meminta angkatan bersenjata Ukraina menyerah untuk menghindari korban jiwa lebih banyak.
Rusia menyatakan pasukannya hanya menyerang objek militer Ukraina dan tidak menargetkan kota.
Rusia mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk pada 21 Februari menandatangani perjanjian persahabatan dengan Moskow.
Perjanjian itu memungkinkan Moskow menggunakan angkatan bersenjatanya untuk melindungi republik Donbass. Yang terakhir telah menderita penembakan Ukraina selama lebih dari sepekan terakhir.
Negara-negara Barat mengutuk pengakuan kemerdekaan DPR dan LPR, dan peluncuran operasi khusus di Donbass oleh Rusia. Barat menyebutnya sebagai "invasi".
Barat berjanji menjatuhkan "sanksi berat" baru di Moskow pada 24 Februari 2022.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda