Tentara Rusia Bunuh 5 Anggota Tim Sabotase dari Ukraina di Perbatasan
Senin, 21 Februari 2022 - 20:27 WIB
MOSKOW - Lima anggota kelompok sabotase Ukraina telah dibunuh pasukan Rusia dan pasukan penjaga perbatasan FSB setelah berusaha secara ilegal melintasi perbatasan Rusia.
Perkembangan terbaru yang mengkhawatirkan itu diungkapkan Distrik Militer Selatan Rusia pada Senin (21/2/2022).
Itu artinya konflik telah secara langsung melibatkan pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah perbatasan. Ketegangan dikhawatirkan terus meluas dan menuju situasi lebih berbahaya.
Perkembangan itu terjadi di tengah eskalasi situasi di wilayah Donbass yang memisahkan diri dari Ukraina. Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk telah melaporkan penembakan intensif, tembakan mortir, aksi penembak jitu dan serangan sabotase oleh pasukan Ukraina.
Milisi di Donbass memobilisasi pasukan cadangan mereka dan mengumumkan evakuasi penduduk sipil ke Rusia sejak Jumat.
Insiden baku tembak itu terjadi di perbatasan antara Ukraina dan wilayah Rostov di Rusia. “Pasukan Rusia dan penjaga perbatasan tidak menderita korban,” papar pernyataan militer Rusia, dilansir Sputnik.
Dua republik yang memerdekakan diri di wilayah Donbass, Ukraina timur, menuduh pasukan Kiev meningkatkan serangan terhadap posisi mereka pada Minggu malam (20/2/2022).
Wilayah yang dikendalikan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) menjadi sasaran tembakan artileri berat pada siang hari.
Sumber informasinya adalah pejabat setempat, dan RT.com tidak dapat secara independen menguatkan pernyataan mereka.
Serangan gencar itu diduga meningkat pada malam hari, menurut video yang beredar online di media sosial.
“Saat ini, situasinya semakin buruk dibandingkan beberapa hari terakhir. Kami mendeteksi sekitar 700 amunisi yang ditembakkan ke wilayah republik (pada Minggu),” ungkap juru bicara milisi DPR, Eduard Basurin, kepada media Rusia.
Perkembangan terbaru yang mengkhawatirkan itu diungkapkan Distrik Militer Selatan Rusia pada Senin (21/2/2022).
Itu artinya konflik telah secara langsung melibatkan pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah perbatasan. Ketegangan dikhawatirkan terus meluas dan menuju situasi lebih berbahaya.
Perkembangan itu terjadi di tengah eskalasi situasi di wilayah Donbass yang memisahkan diri dari Ukraina. Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk telah melaporkan penembakan intensif, tembakan mortir, aksi penembak jitu dan serangan sabotase oleh pasukan Ukraina.
Milisi di Donbass memobilisasi pasukan cadangan mereka dan mengumumkan evakuasi penduduk sipil ke Rusia sejak Jumat.
Insiden baku tembak itu terjadi di perbatasan antara Ukraina dan wilayah Rostov di Rusia. “Pasukan Rusia dan penjaga perbatasan tidak menderita korban,” papar pernyataan militer Rusia, dilansir Sputnik.
Dua republik yang memerdekakan diri di wilayah Donbass, Ukraina timur, menuduh pasukan Kiev meningkatkan serangan terhadap posisi mereka pada Minggu malam (20/2/2022).
Wilayah yang dikendalikan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) menjadi sasaran tembakan artileri berat pada siang hari.
Sumber informasinya adalah pejabat setempat, dan RT.com tidak dapat secara independen menguatkan pernyataan mereka.
Serangan gencar itu diduga meningkat pada malam hari, menurut video yang beredar online di media sosial.
“Saat ini, situasinya semakin buruk dibandingkan beberapa hari terakhir. Kami mendeteksi sekitar 700 amunisi yang ditembakkan ke wilayah republik (pada Minggu),” ungkap juru bicara milisi DPR, Eduard Basurin, kepada media Rusia.
(sya)
tulis komentar anda