AS Bantah Lakukan Operasi di Perairan Teritorial Rusia
Minggu, 13 Februari 2022 - 07:59 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) membantah telah melakukan operasi militer di perairan teritorial Rusia , setelah Moskow mengatakan sebuah kapal angkatan laut Rusia mengejar kapal selam AS di perairan Rusia di Pasifik.
Rusia menuduh Washington melanggar hukum internasional dan menciptakan ancaman keamanan nasional atas insiden tersebut pada saat ketegangan meningkat antara Moskow dan Washington atas penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina.
"Tidak ada kebenaran atas klaim Rusia atas operasi kami di perairan teritorial mereka," kata Kapten Kyle Raines, juru bicara militer AS, dalam sebuah pernyataan.
"Saya tidak akan mengomentari lokasi pasti kapal selam kami, tetapi kami terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (13/2/2022).
Sudah menjadi hal biasa bagi Amerika Serikat untuk memantau aktivitas militer yang dilakukan oleh negara lain tanpa harus memasuki wilayah perairannya.
Diwartakan sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan sebuah kapal angkatan laut Rusia mengejar kapal selam AS di perairan Rusia di Pasifik setelah kapal selam itu mengabaikan perintah kapal untuk muncul ke permukaan.
Kapal selam itu terlihat di dekat Kepulauan Kuril pada Sabtu pagi ketika Rusia sedang melakukan latihan angkatan laut dengan Armada Pasifik dan diperintahkan untuk segera muncul, kata kementerian Rusia.
Dikatakan bahwa perintah itu diabaikan oleh awak kapal selam AS, menyebabkan fregat Rusia mengambil tindakan yang tidak ditentukan untuk membuatnya pergi.
"Kapal selam AS meninggalkan perairan teritorial Rusia dengan kecepatan maksimum," kata Kementerian Pertahanan seperti dikutip.
Awak kapal fregat Marsekal Shaposhnikov menggunakan "cara yang sesuai" untuk membuat kapal selam meninggalkan perairan Rusia, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Dikatakan Rusia telah memanggil atase pertahanan AS atas insiden tersebut.
Tidak jelas secara spesifik di mana Rusia mengklaim insiden itu terjadi, tetapi bagian dari rantai Kepulauan Kuril diklaim oleh Jepang dan sengketa teritorial atas beberapa pulau berawal saat Uni Soviet saat itu merebutnya pada akhir Perang Dunia II.
Menteri Pertahanan Rusia berbicara melalui telepon dengan mitranya dari AS pada hari Sabtu ketika Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya memperingatkan bahwa perang di Ukraina dapat terjadi kapan saja.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga berbicara selama satu jam melalui telepon untuk membahas krisis Ukraina tetapi menurut Kremlin, insiden kapal selam itu tidak diangkat.
Rusia menuduh Washington melanggar hukum internasional dan menciptakan ancaman keamanan nasional atas insiden tersebut pada saat ketegangan meningkat antara Moskow dan Washington atas penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina.
"Tidak ada kebenaran atas klaim Rusia atas operasi kami di perairan teritorial mereka," kata Kapten Kyle Raines, juru bicara militer AS, dalam sebuah pernyataan.
"Saya tidak akan mengomentari lokasi pasti kapal selam kami, tetapi kami terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (13/2/2022).
Sudah menjadi hal biasa bagi Amerika Serikat untuk memantau aktivitas militer yang dilakukan oleh negara lain tanpa harus memasuki wilayah perairannya.
Diwartakan sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan sebuah kapal angkatan laut Rusia mengejar kapal selam AS di perairan Rusia di Pasifik setelah kapal selam itu mengabaikan perintah kapal untuk muncul ke permukaan.
Kapal selam itu terlihat di dekat Kepulauan Kuril pada Sabtu pagi ketika Rusia sedang melakukan latihan angkatan laut dengan Armada Pasifik dan diperintahkan untuk segera muncul, kata kementerian Rusia.
Dikatakan bahwa perintah itu diabaikan oleh awak kapal selam AS, menyebabkan fregat Rusia mengambil tindakan yang tidak ditentukan untuk membuatnya pergi.
"Kapal selam AS meninggalkan perairan teritorial Rusia dengan kecepatan maksimum," kata Kementerian Pertahanan seperti dikutip.
Awak kapal fregat Marsekal Shaposhnikov menggunakan "cara yang sesuai" untuk membuat kapal selam meninggalkan perairan Rusia, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Dikatakan Rusia telah memanggil atase pertahanan AS atas insiden tersebut.
Tidak jelas secara spesifik di mana Rusia mengklaim insiden itu terjadi, tetapi bagian dari rantai Kepulauan Kuril diklaim oleh Jepang dan sengketa teritorial atas beberapa pulau berawal saat Uni Soviet saat itu merebutnya pada akhir Perang Dunia II.
Menteri Pertahanan Rusia berbicara melalui telepon dengan mitranya dari AS pada hari Sabtu ketika Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya memperingatkan bahwa perang di Ukraina dapat terjadi kapan saja.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga berbicara selama satu jam melalui telepon untuk membahas krisis Ukraina tetapi menurut Kremlin, insiden kapal selam itu tidak diangkat.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda