Ditanya Soal Bukti Serangan di Suriah, Sekretaris Pers Gedung Putih Sewot
Jum'at, 04 Februari 2022 - 18:59 WIB
"Skeptis dengan penilaian militer AS ketika mereka pergi dan menangkap pemimpin ISIS? Bahwa mereka tidak memberikan informasi yang akurat dan ISIS memberikan informasi yang akurat?" ujarnya.
Rascoe sendiri tidak menyatakan kepercayaannya terhadap para teroris, tetapi inti dari pertanyaannya adalah AS selalu tidak berterus terang tentang apa yang terjadi dengan warga sipil.
"Dan maksud saya, itu adalah fakta," tegasnya.
Pada akhir Agustus, di tengah penarikan yang kacau dari Kabul, Afghanistan, AS melancarkan serangan pesawat tak berawak pada kendaraan yang mereka klaim dilengkapi dengan bahan peledak dan dalam perjalanan untuk melakukan serangan bunuh diri kedua terhadap pasukan yang menjaga bandara internasional Kabul.
Saat itu ada klaim dari pejabat AS yang tidak disebutkan namanya bahwa ledakan sekunder membuktikan bahwa target itu memang bom mobil.
Penilaian itu terbukti salah, dengan The New York Times mengungkapkan bahwa serangan udara itu benar-benar menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.
Pentagon kemudian menyelidiki proses pengambilan keputusannya dan memutuskan untuk tidak menghukum siapa pun atas apa yang disebutnya sebagai kesalahan tragis.
Setelah menepis anggapan bahwa orang dapat secara sah skeptis tentang pernyataan Washington, Psaki meyakinkan korps jurnalistik bahwa itu adalah prioritas Presiden Biden untuk melakukan segala yang mungkin untuk menghindari korban sipil.
Rascoe sendiri tidak menyatakan kepercayaannya terhadap para teroris, tetapi inti dari pertanyaannya adalah AS selalu tidak berterus terang tentang apa yang terjadi dengan warga sipil.
"Dan maksud saya, itu adalah fakta," tegasnya.
Baca Juga
Pada akhir Agustus, di tengah penarikan yang kacau dari Kabul, Afghanistan, AS melancarkan serangan pesawat tak berawak pada kendaraan yang mereka klaim dilengkapi dengan bahan peledak dan dalam perjalanan untuk melakukan serangan bunuh diri kedua terhadap pasukan yang menjaga bandara internasional Kabul.
Saat itu ada klaim dari pejabat AS yang tidak disebutkan namanya bahwa ledakan sekunder membuktikan bahwa target itu memang bom mobil.
Penilaian itu terbukti salah, dengan The New York Times mengungkapkan bahwa serangan udara itu benar-benar menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.
Pentagon kemudian menyelidiki proses pengambilan keputusannya dan memutuskan untuk tidak menghukum siapa pun atas apa yang disebutnya sebagai kesalahan tragis.
Setelah menepis anggapan bahwa orang dapat secara sah skeptis tentang pernyataan Washington, Psaki meyakinkan korps jurnalistik bahwa itu adalah prioritas Presiden Biden untuk melakukan segala yang mungkin untuk menghindari korban sipil.
tulis komentar anda