Iran dan Arab Saudi Akan Bangun Kembali Hubungan Diplomatik
Minggu, 16 Januari 2022 - 11:58 WIB
TEHERAN - Iran dan Arab Saudi sedang bersiap untuk membuka kembali kedutaan mereka masing-masing di Teheran dan Riyadh dan akan membangun kembali hubungan diplomatik penuh. Hal itu diungkapkan seorang anggota parlemen Iran.
Anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran, Jalil Rahimi Jahanabadi, dalam sebuah cuitan mengatakan hubungan antara dua kekuatan regional utama itu sedang dihidupkan kembali dan kedutaan kedua negara bersiap untuk dibuka.
“Ini memiliki implikasi penting dalam mengurangi ketegangan regional dan meningkatkan kohesi dunia Muslim,” tambahnya seperti dilansir dari Russia Today, Minggu (16/1/2022).
Dia mengakhiri cuitannya dengan menyerukan media dan badan-badan keamanan di seluruh dunia untuk berhati-hati terhadap kebejatan Zionis dan kebodohan para ekstremis.
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016, setelah serangan terhadap misi diplomatik negara itu di Iran. Insiden itu dipicu oleh eksekusi mati ulama Syiah Arab Saudi terkemuka, Nimr Baqir al-Nimr.
Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi semakin memburuk selama perang di Yaman, di mana Riyadh melakukan intervensi terhadap pihak pasukan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi.
Terlepas dari ketegangan saat ini, Riyadh dan Teheran meluncurkan pembicaraan langsung tahun lalu, meskipun tidak menghasilkan hasil yang nyata. Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan pada 10 Januari, bagaimanapun, putaran baru pembicaraan kedua negara akan berlangsung di Irak pada akhir tahun ini.
Anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran, Jalil Rahimi Jahanabadi, dalam sebuah cuitan mengatakan hubungan antara dua kekuatan regional utama itu sedang dihidupkan kembali dan kedutaan kedua negara bersiap untuk dibuka.
“Ini memiliki implikasi penting dalam mengurangi ketegangan regional dan meningkatkan kohesi dunia Muslim,” tambahnya seperti dilansir dari Russia Today, Minggu (16/1/2022).
Dia mengakhiri cuitannya dengan menyerukan media dan badan-badan keamanan di seluruh dunia untuk berhati-hati terhadap kebejatan Zionis dan kebodohan para ekstremis.
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016, setelah serangan terhadap misi diplomatik negara itu di Iran. Insiden itu dipicu oleh eksekusi mati ulama Syiah Arab Saudi terkemuka, Nimr Baqir al-Nimr.
Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi semakin memburuk selama perang di Yaman, di mana Riyadh melakukan intervensi terhadap pihak pasukan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi.
Terlepas dari ketegangan saat ini, Riyadh dan Teheran meluncurkan pembicaraan langsung tahun lalu, meskipun tidak menghasilkan hasil yang nyata. Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan pada 10 Januari, bagaimanapun, putaran baru pembicaraan kedua negara akan berlangsung di Irak pada akhir tahun ini.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda