Rusia Luncurkan Pesawat Pembom Terbaru di Tengah Ketegangan Terkait Ukraina
Kamis, 13 Januari 2022 - 03:18 WIB
MOSKOW - Militer Rusia meluncurkan pesawat pembom terbaru Tupolev Tu-160M pada Rabu (12/1/2022) di tengah ketegangan dengan Ukraina . Pesawat yang dijuluki White Swan itu memiliki kemampuan untuk membawa rudal strategis.
“Pada 12 Januari, pembom pembawa rudal strategis Tu-160M pertama yang baru dibangun melakukan penerbangan debutnya dari aerodrome Kazan Aviation Enterprise, anak perusahaan dari Perusahaan Tupolev (bagian dari United Aircraft Corporation di Rostec), pada 12 Januari," kata perusahaan teknologimilik negara ituRostec, seperti dilansir dari kantor berita Rusia,TASS, Kamis (13/1/2022).
Pembom strategis yang baru dibangun itu melakukan penerbangannya di ketinggian 600 meter yang berlangsung sekitar 30 menit.
"Awak pilot uji Perusahaan Tupolev melakukan manuver yang memungkinkan untuk memeriksa operasi pesawat yang stabil dan terkendali di udara," kata Rostec.
CEO United Aircraft Corporation (UAC) Yury Slyusar mengatakan 80% peralatan yang dimiliki Tu-160M Rusia yang baru telah ditingkatkan.
"Pesawat baru memiliki 80% dari sistem dan peralatannya yang dimodernisasi," kata kepala eksekutif itu.
Sementara itu Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengatakan Tupolev Tu-160 pada akhirnya dapat membawa senjata baru, termasuk senjata terobosan.
"Hari ini kami melihat prospek yang cukup besar untuk platform Tu-160: pengembangan lebih lanjut akan memungkinkan untuk menggunakannya untuk senjata baru, termasuk terobosan," kata Manturov.
Tupolev Tu-160, atau disebut NATO sebagai Blackjack, adalah pesawat pengebom strategis pembawa rudal strategis sayap variabel supersonik Soviet dan Rusia. Bersama dengan pembom Tu-95MS, pesawat ini adalah pesawat andalan untuk penerbangan jarak jauh Angkatan Udara Rusia.
Tupolev Tu-160M dirancang untuk menyerang target musuh di daerah terpencil dengan senjata nuklir dan konvensional. Tu-160M adalah pesawat militer supersonik terberat di dunia hingga saat ini.
Dilaporkan pada tahun 2015 bahwa petinggi Rusia membuat keputusan untuk melanjutkan produksi versi upgrade dari pembom Tu-160. Pada awal November 2020, sebuah pesawat pengebom pembawa rudal strategis Tu-160M yang ditingkatkan dengan mesin baru NK-32-02 melakukan penerbangan debutnya dari aerodrome Kazan Aviation Enterprise.
Seperti yang dilaporkan United Aircraft Corporation, selama penerbangan, para spesialis menguji sistem pesawat umum dan peralatan radio-elektronik onboard yang dipasang dalam rangka peningkatan dan memeriksa pengoperasian mesin baru NK-32-02.
Pada tahun 2020, pembom Tu-160M terdaftar di antara pencapaian pesawat militer paling signifikan di dunia oleh majalah Aviation Week & Space Technology yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Pengumuman militer Rusia tentang pembom baru datang pada saat ketegangan meningkat dengan AS dan NATO atas potensi Rusia menyerang Ukraina. Ini dipicu penumpukan hampir 100.000 tentara Rusia di dekat perbatasan dengan Kiev.
“Pada 12 Januari, pembom pembawa rudal strategis Tu-160M pertama yang baru dibangun melakukan penerbangan debutnya dari aerodrome Kazan Aviation Enterprise, anak perusahaan dari Perusahaan Tupolev (bagian dari United Aircraft Corporation di Rostec), pada 12 Januari," kata perusahaan teknologimilik negara ituRostec, seperti dilansir dari kantor berita Rusia,TASS, Kamis (13/1/2022).
Pembom strategis yang baru dibangun itu melakukan penerbangannya di ketinggian 600 meter yang berlangsung sekitar 30 menit.
"Awak pilot uji Perusahaan Tupolev melakukan manuver yang memungkinkan untuk memeriksa operasi pesawat yang stabil dan terkendali di udara," kata Rostec.
CEO United Aircraft Corporation (UAC) Yury Slyusar mengatakan 80% peralatan yang dimiliki Tu-160M Rusia yang baru telah ditingkatkan.
"Pesawat baru memiliki 80% dari sistem dan peralatannya yang dimodernisasi," kata kepala eksekutif itu.
Sementara itu Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengatakan Tupolev Tu-160 pada akhirnya dapat membawa senjata baru, termasuk senjata terobosan.
"Hari ini kami melihat prospek yang cukup besar untuk platform Tu-160: pengembangan lebih lanjut akan memungkinkan untuk menggunakannya untuk senjata baru, termasuk terobosan," kata Manturov.
Tupolev Tu-160, atau disebut NATO sebagai Blackjack, adalah pesawat pengebom strategis pembawa rudal strategis sayap variabel supersonik Soviet dan Rusia. Bersama dengan pembom Tu-95MS, pesawat ini adalah pesawat andalan untuk penerbangan jarak jauh Angkatan Udara Rusia.
Tupolev Tu-160M dirancang untuk menyerang target musuh di daerah terpencil dengan senjata nuklir dan konvensional. Tu-160M adalah pesawat militer supersonik terberat di dunia hingga saat ini.
Dilaporkan pada tahun 2015 bahwa petinggi Rusia membuat keputusan untuk melanjutkan produksi versi upgrade dari pembom Tu-160. Pada awal November 2020, sebuah pesawat pengebom pembawa rudal strategis Tu-160M yang ditingkatkan dengan mesin baru NK-32-02 melakukan penerbangan debutnya dari aerodrome Kazan Aviation Enterprise.
Seperti yang dilaporkan United Aircraft Corporation, selama penerbangan, para spesialis menguji sistem pesawat umum dan peralatan radio-elektronik onboard yang dipasang dalam rangka peningkatan dan memeriksa pengoperasian mesin baru NK-32-02.
Pada tahun 2020, pembom Tu-160M terdaftar di antara pencapaian pesawat militer paling signifikan di dunia oleh majalah Aviation Week & Space Technology yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Pengumuman militer Rusia tentang pembom baru datang pada saat ketegangan meningkat dengan AS dan NATO atas potensi Rusia menyerang Ukraina. Ini dipicu penumpukan hampir 100.000 tentara Rusia di dekat perbatasan dengan Kiev.
(ian)
tulis komentar anda