Mengejutkan, Erdogan Ingin Tingkatkan Hubungan dengan Israel
Selasa, 30 November 2021 - 08:32 WIB
ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan dengan dua pesaingnya; Mesir dan Israel . Ini mengejutkan, karena pemimpin Turki kerap mecitrakan diri sebagai pembela Palestina dengan mengumbar retorika anti-Zionis.
Rencana Erdogan itu disampaikan setelah dia meningkatkan hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), yang mengarah pada investasi. Stasiun televisi Turki, NTV, dan media lainnya telah menyiarkan rencana gebrakan pemimpin Turki tersebut.
Ankara dan Abu Dhabi menandatangani perjanjian investasi miliaran dolar pekan lalu dan Erdogan mengatakan mereka akan menandai "era baru" dalam hubungan.
Sebagai bagian dari serangan pesona yang diluncurkan tahun lalu, Turki juga telah bergerak untuk memperbaiki hubungan dengan Mesir dan Arab Saudi, tetapi pembicaraan itu hanya menghasilkan sedikit perbaikan publik.
Awal bulan ini, Erdogan juga mengadakan panggilan telepon langka dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett setelah Turki membebaskan pasangan Israel yang ditahan karena memotret istana pemimpin Turki tersebut.
“Mereka (UEA) memasang rencana investasi USD10 miliar. Dengan menempatkan 10 miliar dolar ini pada tempatnya, kami akan membangun masa depan yang sangat berbeda,” kata Erdogan kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari Turkmenistan, seraya menambahkan bahwa dia akan mengunjungi UEA pada Februari.
“Apa pun langkah yang diambil dengan UEA, kami juga akan mengambil langkah serupa dengan yang lain (Israel dan Mesir),” katanya, menanggapi pertanyaan tentang hubungan dengan Tel Aviv dan Kairo, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (30/11/2021).
Sekadar diketahui, Turki dan Israel memiliki hubungan diplomatik resmi meski keduanya kerap terlibat perang kata-kata terkait krisis Palestina. Tak hanya itu, hubungan dagang kedua negara semakin mesra di bawah pemerintahan Erdogan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Rencana Erdogan itu disampaikan setelah dia meningkatkan hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), yang mengarah pada investasi. Stasiun televisi Turki, NTV, dan media lainnya telah menyiarkan rencana gebrakan pemimpin Turki tersebut.
Ankara dan Abu Dhabi menandatangani perjanjian investasi miliaran dolar pekan lalu dan Erdogan mengatakan mereka akan menandai "era baru" dalam hubungan.
Sebagai bagian dari serangan pesona yang diluncurkan tahun lalu, Turki juga telah bergerak untuk memperbaiki hubungan dengan Mesir dan Arab Saudi, tetapi pembicaraan itu hanya menghasilkan sedikit perbaikan publik.
Awal bulan ini, Erdogan juga mengadakan panggilan telepon langka dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett setelah Turki membebaskan pasangan Israel yang ditahan karena memotret istana pemimpin Turki tersebut.
“Mereka (UEA) memasang rencana investasi USD10 miliar. Dengan menempatkan 10 miliar dolar ini pada tempatnya, kami akan membangun masa depan yang sangat berbeda,” kata Erdogan kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari Turkmenistan, seraya menambahkan bahwa dia akan mengunjungi UEA pada Februari.
“Apa pun langkah yang diambil dengan UEA, kami juga akan mengambil langkah serupa dengan yang lain (Israel dan Mesir),” katanya, menanggapi pertanyaan tentang hubungan dengan Tel Aviv dan Kairo, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (30/11/2021).
Sekadar diketahui, Turki dan Israel memiliki hubungan diplomatik resmi meski keduanya kerap terlibat perang kata-kata terkait krisis Palestina. Tak hanya itu, hubungan dagang kedua negara semakin mesra di bawah pemerintahan Erdogan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(min)
tulis komentar anda