AS Waswas Rusia Bakal Menginvasi Ukraina
Jum'at, 12 November 2021 - 14:36 WIB
“Komitmen kami terhadap kedaulatan Ukraina, kemerdekaannya, integritas teritorialnya sangat ketat, dan masyarakat internasional akan melihat melalui segala upaya Rusia untuk menggunakan taktik sebelumnya," paparnya.
Ukraina telah terjerat dalam perang mematikan dengan separatis pro-Moskow di wilayah timur yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia sejak 2014 ketika Rusia merebut semenanjung Crimea.
Rusia mengambil tindakan setelah protes massal menyebabkan tergulingnya presiden yang telah menangguhkan upaya Ukraina untuk bergerak lebih dekat ke Uni Eropa.
Rusia pada bulan Maret juga mengumpulkan 100.000 tentara di perbatasan Ukraina. Tentara itu kemudian ditarik kembali, tetapi baik Ukraina dan Amerika Serikat mengatakan pada saat itu bahwa penarikan tentara tersebut terbatas.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kiev ingin bekerja sama dengan Washington untuk meningkatkan pertahanannya dan tidak bermaksud menyerang siapa pun.
“Cara terbaik untuk mencegah Rusia yang agresif adalah dengan menjelaskan kepada Kremlin bahwa Ukraina kuat, tetapi juga memiliki sekutu kuat yang tidak akan membiarkannya sendiri dalam menghadapi agresivitas Moskow yang semakin meningkat,” kata Kuleba.
“Agresi Rusia terhadap Ukraina akan berakhir pada hari tempat Ukraina sebagai bagian dari Barat dilembagakan dan tidak diragukan lagi.”
Bloomberg News pada Jumat (12/11/2021) mencatat bahwa Kuleba menyiratkan bahwa AS telah berbagi beberapa informasi baru dengannya.
“Apa yang kami dengar dan lihat hari ini di Washington, D.C. sesuai dengan temuan dan analisis kami sendiri, menambahkan beberapa elemen baru yang memungkinkan kami mendapatkan gambaran yang lebih baik dan lebih komprehensif,” katanya.
Ukraina telah terjerat dalam perang mematikan dengan separatis pro-Moskow di wilayah timur yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia sejak 2014 ketika Rusia merebut semenanjung Crimea.
Rusia mengambil tindakan setelah protes massal menyebabkan tergulingnya presiden yang telah menangguhkan upaya Ukraina untuk bergerak lebih dekat ke Uni Eropa.
Rusia pada bulan Maret juga mengumpulkan 100.000 tentara di perbatasan Ukraina. Tentara itu kemudian ditarik kembali, tetapi baik Ukraina dan Amerika Serikat mengatakan pada saat itu bahwa penarikan tentara tersebut terbatas.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kiev ingin bekerja sama dengan Washington untuk meningkatkan pertahanannya dan tidak bermaksud menyerang siapa pun.
“Cara terbaik untuk mencegah Rusia yang agresif adalah dengan menjelaskan kepada Kremlin bahwa Ukraina kuat, tetapi juga memiliki sekutu kuat yang tidak akan membiarkannya sendiri dalam menghadapi agresivitas Moskow yang semakin meningkat,” kata Kuleba.
“Agresi Rusia terhadap Ukraina akan berakhir pada hari tempat Ukraina sebagai bagian dari Barat dilembagakan dan tidak diragukan lagi.”
Bloomberg News pada Jumat (12/11/2021) mencatat bahwa Kuleba menyiratkan bahwa AS telah berbagi beberapa informasi baru dengannya.
“Apa yang kami dengar dan lihat hari ini di Washington, D.C. sesuai dengan temuan dan analisis kami sendiri, menambahkan beberapa elemen baru yang memungkinkan kami mendapatkan gambaran yang lebih baik dan lebih komprehensif,” katanya.
tulis komentar anda