AS dan Korsel Diam-diam Gelar Latihan Perang, Tanpa Nama dan Tak Ada Pengumuman
Senin, 01 November 2021 - 19:40 WIB
Angkatan Udara Korea Selatan telah menolak untuk secara terbuka merinci manuver tersebut, mencatat bahwa latihan sekutu dilakukan dengan “seimbang” sesuai rencana tahunan.
“Kami tidak dapat mengomentari latihan tersebut karena ini adalah latihan yang tidak diungkapkan kepada media,” papar seorang pejabat Angkatan Udara Korsel kepada Kantor Berita Yonhap.
Latihan ini setelah konfirmasi Korea Utara pada pertengahan Oktober bahwa mereka berhasil menguji coba rudal balistik kapal selam baru.
Menurut laporan, rudal itu memiliki “teknologi panduan kontrol canggih” sehingga lebih sulit dikejar.
Utusan AS untuk Korea Utara Sung Kim mengatakan uji coba rudal itu “mengkhawatirkan dan kontraproduktif.” Dia meminta pemerintahan Pemimpin Korut Kim Jong-un menerima tawaran perundingan.
Pyongyang telah mengklaim latihan bersama tetangganya sebelumnya adalah latihan untuk invasi ke Korea Utara. Pyongyang bahkan memotong hotline antar-Korea pada Agustus ketika Seoul dan Washington mengadakan pelatihan musim panas secara teratur. Korea Utara menuduh musuh selatannya melakukan "perilaku durhaka."
Pada tahun-tahun sebelumnya, latihan gabungan diikuti puluhan ribu tentara, serta ratusan jet tempur, pesawat pengebom, dan pesawat tempur lainnya.
Namun, latihan tersebut diperkecil pada 2017 untuk memungkinkan pembicaraan berlangsung dengan Pyongyang.
Mantan Presiden AS Donald Trump bertemu Kim Jong-un di Singapura, dengan Washington mendorong Pyongyang menghentikan program nuklir dan misilnya dengan imbalan keringanan sanksi.
“Kami tidak dapat mengomentari latihan tersebut karena ini adalah latihan yang tidak diungkapkan kepada media,” papar seorang pejabat Angkatan Udara Korsel kepada Kantor Berita Yonhap.
Latihan ini setelah konfirmasi Korea Utara pada pertengahan Oktober bahwa mereka berhasil menguji coba rudal balistik kapal selam baru.
Menurut laporan, rudal itu memiliki “teknologi panduan kontrol canggih” sehingga lebih sulit dikejar.
Utusan AS untuk Korea Utara Sung Kim mengatakan uji coba rudal itu “mengkhawatirkan dan kontraproduktif.” Dia meminta pemerintahan Pemimpin Korut Kim Jong-un menerima tawaran perundingan.
Pyongyang telah mengklaim latihan bersama tetangganya sebelumnya adalah latihan untuk invasi ke Korea Utara. Pyongyang bahkan memotong hotline antar-Korea pada Agustus ketika Seoul dan Washington mengadakan pelatihan musim panas secara teratur. Korea Utara menuduh musuh selatannya melakukan "perilaku durhaka."
Pada tahun-tahun sebelumnya, latihan gabungan diikuti puluhan ribu tentara, serta ratusan jet tempur, pesawat pengebom, dan pesawat tempur lainnya.
Namun, latihan tersebut diperkecil pada 2017 untuk memungkinkan pembicaraan berlangsung dengan Pyongyang.
Mantan Presiden AS Donald Trump bertemu Kim Jong-un di Singapura, dengan Washington mendorong Pyongyang menghentikan program nuklir dan misilnya dengan imbalan keringanan sanksi.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda