Pesta di Riyadh Berlanjut, Ribuan Warga Saudi Hadiri Festival hingga Tengah Malam
Jum'at, 29 Oktober 2021 - 05:00 WIB
RIYADH - Setelah gebyar Riyadh Season 2021 yang dimeriahkan dengan konser rapper internasional Pitbull dan dihadiri penonton lebih dari 250 ribu orang, pesta di Riyadh terus berlangsung. Riyadh kini menggelar Global City Festival, festival multinasional terbesar di Arab Saudi yang dibuka pada Rabu (28/10/2021).
Festival ini akan berlangsung selama dua pekan, dan buka setiap hari hingga 9 November mendatang. Festival buka mulai pukul empat sore hingga tengah malam. Tiket yang tersedia secara online dengan harga USD10,60 terjual habis dua hari sebelum pembukaan festival. Dan, ribuan orang nampak berduyun-duyun datang ke festival itu untuk bersuka ria.
“Ini adalah perasaan yang tidak dapat dijelaskan, melihat pemuda Saudi, pria, dan wanita mengambil bagian dalam acara budaya sebesar ini. Saya sangat senang melihatnya,” ujar Reema Al-Ruwaysan, Chief Executive Officer penyelenggara festival dari MOLHIMA Group, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (28/10/2021).
Festival ini menampilkan landmark terkenal dari negara-negara di seluruh dunia, pasar, cerita rakyat, dan lagu, dan kafe serta restoran menyajikan masakan tradisional. Pengunjung festival dapat melihat menara miring Pisa yang terkenal di Italy Street. Selain berjalan di sekitar atraksi, pengunjung dapat menyewa skuter listrik dan sepeda.
Sepeda motor roda tiga Polaris Slingshot dan Harley-Davidsons memasuki alun-alun utama untuk memulai festival dalam parade sepeda motor terbesar dalam sejarah Kerajaan. Tarian budaya, permainan realitas virtual, dan makanan tradisional adalah beberapa dari yang disuguhkan festival ini di hari pertama.
Pengunjung juga bisa memasuki Saudi Street, dimulai dengan rute bersejarah melalui Najd kuno, Darwaza al-Tumairi, dan Souk Al-Muqaybara. Festival disertai dengan pameran yang menampilkan pencapaian paling menonjol dari para penguasa Kerajaan Arab Saudi. “Saudi Street bertujuan untuk memamerkan negara dan apa yang ditawarkan dalam hal budaya dan pengetahuan,” jelas Al-Ruwaysan.
Kenya, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, dan Djibouti akan bergabung dalam menampilkan tarian meriah dan menyajikan makanan tradisional di Jalan Afrika. Salah satu atraksi di Egypt Street adalah kafe El-Fishawy, yang berdiri sejak tahun 1771.
Tak hanya budaya, festival ini juga memamerkan teknologi. Salah satu startup yang hadir adalah Spoilz, sebuah perusahaan mobile-gaming yang didirikan oleh Musaab Al-Malki (29). Perusahaan milik pria asli Riyadh ini memamerkan game terbarunya: Smack Sack.
“Kami di sini dalam kemitraan dengan ThinkTech oleh Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi untuk memamerkan permainan kami dan terlibat dengan komunitas kami. Rencana kami adalah menjangkau audiens global, menerbitkan lebih banyak game, dan menjadi pengembang game terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara,” ujarnya.
“Saya suka ide mencampurkan peradaban dan menunjukkan budaya yang berbeda (di festival), dan inilah yang kami fokuskan dengan permainan kami, untuk menunjukkan budaya Arab Saudi,” kata Al-Malki.
Festival ini akan berlangsung selama dua pekan, dan buka setiap hari hingga 9 November mendatang. Festival buka mulai pukul empat sore hingga tengah malam. Tiket yang tersedia secara online dengan harga USD10,60 terjual habis dua hari sebelum pembukaan festival. Dan, ribuan orang nampak berduyun-duyun datang ke festival itu untuk bersuka ria.
Baca Juga
“Ini adalah perasaan yang tidak dapat dijelaskan, melihat pemuda Saudi, pria, dan wanita mengambil bagian dalam acara budaya sebesar ini. Saya sangat senang melihatnya,” ujar Reema Al-Ruwaysan, Chief Executive Officer penyelenggara festival dari MOLHIMA Group, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (28/10/2021).
Festival ini menampilkan landmark terkenal dari negara-negara di seluruh dunia, pasar, cerita rakyat, dan lagu, dan kafe serta restoran menyajikan masakan tradisional. Pengunjung festival dapat melihat menara miring Pisa yang terkenal di Italy Street. Selain berjalan di sekitar atraksi, pengunjung dapat menyewa skuter listrik dan sepeda.
Sepeda motor roda tiga Polaris Slingshot dan Harley-Davidsons memasuki alun-alun utama untuk memulai festival dalam parade sepeda motor terbesar dalam sejarah Kerajaan. Tarian budaya, permainan realitas virtual, dan makanan tradisional adalah beberapa dari yang disuguhkan festival ini di hari pertama.
Pengunjung juga bisa memasuki Saudi Street, dimulai dengan rute bersejarah melalui Najd kuno, Darwaza al-Tumairi, dan Souk Al-Muqaybara. Festival disertai dengan pameran yang menampilkan pencapaian paling menonjol dari para penguasa Kerajaan Arab Saudi. “Saudi Street bertujuan untuk memamerkan negara dan apa yang ditawarkan dalam hal budaya dan pengetahuan,” jelas Al-Ruwaysan.
Kenya, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, dan Djibouti akan bergabung dalam menampilkan tarian meriah dan menyajikan makanan tradisional di Jalan Afrika. Salah satu atraksi di Egypt Street adalah kafe El-Fishawy, yang berdiri sejak tahun 1771.
Tak hanya budaya, festival ini juga memamerkan teknologi. Salah satu startup yang hadir adalah Spoilz, sebuah perusahaan mobile-gaming yang didirikan oleh Musaab Al-Malki (29). Perusahaan milik pria asli Riyadh ini memamerkan game terbarunya: Smack Sack.
“Kami di sini dalam kemitraan dengan ThinkTech oleh Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi untuk memamerkan permainan kami dan terlibat dengan komunitas kami. Rencana kami adalah menjangkau audiens global, menerbitkan lebih banyak game, dan menjadi pengembang game terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara,” ujarnya.
“Saya suka ide mencampurkan peradaban dan menunjukkan budaya yang berbeda (di festival), dan inilah yang kami fokuskan dengan permainan kami, untuk menunjukkan budaya Arab Saudi,” kata Al-Malki.
(esn)
tulis komentar anda