Tentara China Bersumpah Hancurkan Separatisme Taiwan

Selasa, 12 Oktober 2021 - 23:34 WIB
Tentara China bersumpah akan menghancurkan separatisme Taiwan. Foto/Ilustrasi
BEIJING - Militer China telah memperingatkan akan dengan tegas menghancurkan setiap upaya untuk memisahkan Taiwan dari China. Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah membagikan video pasukan "kejutan" yang melakukan pendaratan di pantai dan latihan penyerangan tepat di seberang laut dari pulau itu.

Dalam editorial surat kabar miliknya, PLA Daily, militer China menyatakan keyakinannya untuk menggagalkan semua campur tangan eksternal dan tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan'.

"Jika pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan' berani memisahkan Taiwan dari China dengan nama apa pun dan dengan cara apa pun, Tentara Pembebasan Rakyat akan dengan tegas menghancurkannya dengan segala cara," bunyi editorial PLA Daily yang dinukil Russia Today, Selasa (12/10/2021).





Sebelumnya pada hari Senin, surat kabar PLA telah memposting video di akun Weibo-nya yang menunjukkan latihan militer baru-baru ini, di mana beberapa gelombang tentara berlatih menguasai pantai.

Video tersebut menunjukkan tentara China menyerbu pantai menggunakan perahu kecil, menerobos kawat berduri dan rintangan lainnya, menggali parit di gundukan pasir, dan berlatih bertarung melalui hutan. Menurut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), aksi tersebut melibatkan pasukan “kejut”, pencari ranjau dan spesialis perahu.

Latihan tersebut dilaporkan dilakukan di provinsi Fujian, yang hanya berjarak 180 kilometer di seberang selat dari Taiwan. China menganggap pulau Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya di bawah kebijakan 'Satu Cina'. Taiwan telah diperintah oleh kaum nasionalis yang mundur ke sana setelah kalah perang saudara dari Komunis pada tahun 1949.



Selain itu, stasiun televisi negara CCTV dilaporkan juga menayangkan rekaman latihan tembakan langsung yang menampilkan kapal perang dari Komando Teater Timur PLA dalam manuver tempur tiruan. Dalam beberapa bulan terakhir, militer China telah mengerahkan kapal perang dan jet tempur pada latihan serangan di dekat Taiwan sebagai tanggapan atas “provokasi” Amerika Serikat (AS).

Sejak awal Oktober, pesawat tempur China telah melakukan hampir 150 serangan ke zona pertahanan udara Taiwan – menandakan ketegangan tinggi antara Taipei dan Beijing. Namun, penerbangan itu telah berhenti dalam beberapa hari terakhir.

Selama akhir pekan, Presiden China Xi Jinping mengatakan separatisme kemerdekaan Taiwan adalah hambatan terbesar untuk reunifikasi dengan China. Ia menambahkan bahwa reunifikasi yang diwujudkan dengan cara damai akan melayani kepentingan bangsa secara keseluruhan, termasuk 25 juta penduduk pulau itu.

Namun, presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Minggu menyatakan bahwa pulau itu dan China daratan tidak boleh bersubordinasi satu sama lain. Ia menambahkan bahwa Taiwan akan menolak pencaplokan atau perambahan atas kedaulatannya.



Sementara itu, laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa pasukan operasi khusus AS diam-diam telah melatih pasukan Taiwan selama berbulan-bulan, untuk mempersiapkan mereka melawan China. Washington telah mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei dan memasok senjata ke pulau itu, meskipun mengakui Beijing sebagai satu-satunya otoritas yang sah di China sejak 1979.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More