Bandara Kabul Ditutup, Warga Afghanistan Serbu Daerah Perbatasan
Rabu, 01 September 2021 - 21:01 WIB
Jerman sendiri memperkirakan bahwa antara 10.000 dan 40.000 warga yang memiliki hak untuk dievakuasi ke Jerman jika mereka merasa terancam.
Perbatasan darat Uzbekistan dengan Afghanistan utara tetap ditutup tetapi pemerintahnya mengatakan akan membantu warga Afghanistan dalam transit ke Jerman melalui udara, setelah penerbangan dilanjutkan.
Dalam sebuah resolusi pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB mendesak Taliban untuk mengizinkan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin pergi, tetapi tidak menyebutkan pembentukan zona aman, sebuah langkah yang didukung oleh Prancis dan sejumlah negara lainnya.
Taliban telah mengumumkan amnesti bagi semua warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing selama perang yang menggulingkan mereka dari kekuasaan pada 2001.
Para pemimpin Taliban juga telah meminta warga Afghanistan untuk kembali ke rumah dan membantu membangun kembali negaranya, sambil berjanji untuk melindungi hak asasi manusia, dalam upaya nyata untuk menghadirkan wajah yang lebih moderat daripada pemerintah pertama mereka, yang memberlakukan hukum Islam yang keras.
Taliban membuat janji serupa setelah merebut kekuasaan pada tahun 1996, hanya untuk menggantung mantan presiden di depan umum, melarang perempuan dari pendidikan dan pekerjaan, menegakkan aturan berpakaian yang ketat dan mengadopsi pendekatan hukuman kepada orang-orang Kabul.
Seorang perempuan mengatakan dia melihat pejuang Taliban memukuli wanita dengan tongkat di luar sebuah bank di Ibu Kota Afghanistan pada hari Selasa.
"Ini pertama kalinya saya melihat sesuatu seperti itu dan itu benar-benar membuat saya takut," kata perempuan berusia 22 tahun itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Perbatasan darat Uzbekistan dengan Afghanistan utara tetap ditutup tetapi pemerintahnya mengatakan akan membantu warga Afghanistan dalam transit ke Jerman melalui udara, setelah penerbangan dilanjutkan.
Dalam sebuah resolusi pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB mendesak Taliban untuk mengizinkan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin pergi, tetapi tidak menyebutkan pembentukan zona aman, sebuah langkah yang didukung oleh Prancis dan sejumlah negara lainnya.
Taliban telah mengumumkan amnesti bagi semua warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing selama perang yang menggulingkan mereka dari kekuasaan pada 2001.
Para pemimpin Taliban juga telah meminta warga Afghanistan untuk kembali ke rumah dan membantu membangun kembali negaranya, sambil berjanji untuk melindungi hak asasi manusia, dalam upaya nyata untuk menghadirkan wajah yang lebih moderat daripada pemerintah pertama mereka, yang memberlakukan hukum Islam yang keras.
Taliban membuat janji serupa setelah merebut kekuasaan pada tahun 1996, hanya untuk menggantung mantan presiden di depan umum, melarang perempuan dari pendidikan dan pekerjaan, menegakkan aturan berpakaian yang ketat dan mengadopsi pendekatan hukuman kepada orang-orang Kabul.
Seorang perempuan mengatakan dia melihat pejuang Taliban memukuli wanita dengan tongkat di luar sebuah bank di Ibu Kota Afghanistan pada hari Selasa.
"Ini pertama kalinya saya melihat sesuatu seperti itu dan itu benar-benar membuat saya takut," kata perempuan berusia 22 tahun itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Lihat Juga :
tulis komentar anda