Video Bocor, Drone AS 'Keliru' Bunuh Warga Sipil di Afghanistan
Kamis, 26 Agustus 2021 - 06:29 WIB
KABUL - Pada akhir 2020, penelitian Amerika Serikat (AS) mengklaim jumlah warga sipil Afghanistan yang tewas dalam serangan udara AS dan sekutunya meningkat sebesar 330% sejak 2017.
Website Connecting Vets telah menerbitkan video bocoran serangan pesawat tak berawak (drone) AS yang diduga di provinsi Helmand, Afghanistan, yang dilaporkan berasal dari tahun 2019. Rekaman itu tidak dapat segera diverifikasi kebenarannya.
Menurut Connecting Vets, serangan itu dilakukan operator drone yang mengaku membunuh dua warga sipil Afghanistan yang tidak bersalah dan seorang anak secara tidak sengaja.
Adapun rekaman itu, diduga menunjukkan tiga warga sipil berjalan dalam barisan sebelum serangan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV).
“Produktivitas saya hari ini tergelincir. Kami membunuh dua pria tak bersalah dan seorang charger (bahasa gaul militer untuk seorang anak),” ungkap pengakuan operator drone AS.
Connecting Vets juga merujuk pada operator drone lain yang bersikeras serangan drone yang dilakukan Task Force South West tidak masuk akal, mengingat Marinir AS telah menyerah di Helmand.
“Serangan drone adalah hukuman. Membunuh demi membunuh. Ini nihilistik, tidak ada gunanya. Jelas bahwa kita tidak membuat perbedaan,” papar operator drone itu.
Pengungkapan itu muncul di tengah penarikan berkelanjutan pasukan AS dan NATO dari Afghanistan, di mana Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus setelah memasuki Kabul.
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan tanpa perlawanan berarti setelah serangan selama berbulan-bulan di wilayah sekitar ibu kota negara itu.
Website Connecting Vets telah menerbitkan video bocoran serangan pesawat tak berawak (drone) AS yang diduga di provinsi Helmand, Afghanistan, yang dilaporkan berasal dari tahun 2019. Rekaman itu tidak dapat segera diverifikasi kebenarannya.
Menurut Connecting Vets, serangan itu dilakukan operator drone yang mengaku membunuh dua warga sipil Afghanistan yang tidak bersalah dan seorang anak secara tidak sengaja.
Adapun rekaman itu, diduga menunjukkan tiga warga sipil berjalan dalam barisan sebelum serangan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV).
Baca Juga
“Produktivitas saya hari ini tergelincir. Kami membunuh dua pria tak bersalah dan seorang charger (bahasa gaul militer untuk seorang anak),” ungkap pengakuan operator drone AS.
Connecting Vets juga merujuk pada operator drone lain yang bersikeras serangan drone yang dilakukan Task Force South West tidak masuk akal, mengingat Marinir AS telah menyerah di Helmand.
“Serangan drone adalah hukuman. Membunuh demi membunuh. Ini nihilistik, tidak ada gunanya. Jelas bahwa kita tidak membuat perbedaan,” papar operator drone itu.
Pengungkapan itu muncul di tengah penarikan berkelanjutan pasukan AS dan NATO dari Afghanistan, di mana Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus setelah memasuki Kabul.
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan tanpa perlawanan berarti setelah serangan selama berbulan-bulan di wilayah sekitar ibu kota negara itu.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda