Pentagon Selidiki Korban Tewas yang Bergelantungan di Roda Pesawat dari Kabul
Rabu, 18 Agustus 2021 - 07:16 WIB
KABUL - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki bagaimana beberapa warga sipil tewas ketika mereka bergelantungan di roda pesawat yang lepas landas dari bandara Kabul di tengah kekacauan.
Warga sipil panik dan mendatangi bandara untuk meninggalkan Afghanistan saat Taliban merebut Kabul dan kembali berkuasa di negara itu.
“Penyelidik sedang meninjau rekaman yang menunjukkan ada dua warga Afghanistan yang jatuh dari pesawat transportasi udara C-17 pada Senin, serta video dan posting media sosial yang terkait dengan kemungkinan korban lainnya,” ungkap juru bicara Pentagon Ann Stefanek.
Dia membenarkan bahwa mereka juga melihat mayat yang ditemukan di lubang roda pesawat setelah mendarat di Qatar.
“Pemeriksaan akan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kami memperoleh fakta terkait insiden tragis ini. Hati kami tertuju pada keluarga almarhum," ungkap Stefanek.
Stefanek tidak memberikan jumlah total orang yang tewas dan terluka dalam insiden terkait pesawat tersebut.
Video menunjukkan ratusan orang berlari di samping pesawat besar dan memanjat ke atasnya saat pesawat bergerak di sepanjang landasan pacu di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.
Stefanek mengatakan pesawat itu mendarat untuk mengirimkan peralatan yang mendukung evakuasi warga sipil AS dan Afghanistan dari Afghanistan.
"Sebelum awak udara bisa menurunkan kargo, pesawat itu dikepung ratusan warga sipil Afghanistan yang telah melanggar batas bandara," papar dia.
“Menghadapi situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di sekitar pesawat, kru C-17 memutuskan meninggalkan lapangan terbang secepat mungkin,” ujar dia.
Warga sipil panik dan mendatangi bandara untuk meninggalkan Afghanistan saat Taliban merebut Kabul dan kembali berkuasa di negara itu.
“Penyelidik sedang meninjau rekaman yang menunjukkan ada dua warga Afghanistan yang jatuh dari pesawat transportasi udara C-17 pada Senin, serta video dan posting media sosial yang terkait dengan kemungkinan korban lainnya,” ungkap juru bicara Pentagon Ann Stefanek.
Dia membenarkan bahwa mereka juga melihat mayat yang ditemukan di lubang roda pesawat setelah mendarat di Qatar.
“Pemeriksaan akan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kami memperoleh fakta terkait insiden tragis ini. Hati kami tertuju pada keluarga almarhum," ungkap Stefanek.
Stefanek tidak memberikan jumlah total orang yang tewas dan terluka dalam insiden terkait pesawat tersebut.
Video menunjukkan ratusan orang berlari di samping pesawat besar dan memanjat ke atasnya saat pesawat bergerak di sepanjang landasan pacu di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.
Stefanek mengatakan pesawat itu mendarat untuk mengirimkan peralatan yang mendukung evakuasi warga sipil AS dan Afghanistan dari Afghanistan.
"Sebelum awak udara bisa menurunkan kargo, pesawat itu dikepung ratusan warga sipil Afghanistan yang telah melanggar batas bandara," papar dia.
“Menghadapi situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di sekitar pesawat, kru C-17 memutuskan meninggalkan lapangan terbang secepat mungkin,” ujar dia.
(sya)
tulis komentar anda