Dramatis, Polisi Ukraina Gagalkan Pria Ledakkan Granat di Gedung Kabinet
Rabu, 04 Agustus 2021 - 18:09 WIB
KIEV - Peristiwa dramatis terjadi di luar gedung pemerintahan Ukraina di Ibu Kota, Kiev, ketika seorang pria yang memegang granat mengancam staf sebelum kemudian ditahan oleh dinas keamanan.
Dalam sebuah video yang dibagikan dari tempat kejadian, pria yang tidak dikenal itu terlihat memegang apa yang digambarkan sebagai alat peledak, ketika pihak berwenang berulang kali memintanya untuk mundur. Orang yang lewat, yang diduga pegawai pemerintah atau pengunjung, terlihat mendorong melewatinya untuk memasuki gedung, tampaknya tidak peduli dengan ancaman itu.
“Seorang pria memasuki gedung kabinet dengan granat dan mengatakan bahwa bangunan itu telah disita. Dia secara agresif mengancam akan meledakkan granat dan mengatakan bahwa dia tidak akan keluar dari sana hidup-hidup dan siap menjalani penjara satu dekade,” lapor stasiun televisi Ukraina 24 TV seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (4/8/2021).
Polisi bersenjata menutup jalan di sekitar gedung dan segera mengumumkan bahwa penyerang telah ditahan. Media lokal menyebut pria itu bernama Vladimir Prokhnich, berasal dari Irpen, di luar ibu kota. Dia dilaporkan sebelumnya bertugas dengan unit yang memerangi milisi yang memisahkan diri di wilayah Donbass selama perang saudara berdarah yang dimulai pada tahun 2014.
Sejumlah sumber menyatakan bahwa dia pernah menjadi anggota batalion sukarelawan Aidar, yang telah lama menghadapi tuduhan kekerasan terhadap warga sipil dan kejahatan perang dari kelompok-kelompok seperti Amnesty International. Prokhnich dilaporkan dianugerahi Order of Courage oleh mantan Presiden Petro Poroshenko pada tahun 2015.
Ketegangan terjadi hanya sehari setelah peringatan pertama situasi penyanderaan di sebuah bank di ibu kota. Polisi menahan seorang warga negara Uzbekistan yang mengancam akan meledakkan bom di gedung itu, mengkritik pihak berwenang dan mengidentifikasi dirinya sebagai "Roh Kudus, Tuhan Allah."
Dalam sebuah video yang dibagikan dari tempat kejadian, pria yang tidak dikenal itu terlihat memegang apa yang digambarkan sebagai alat peledak, ketika pihak berwenang berulang kali memintanya untuk mundur. Orang yang lewat, yang diduga pegawai pemerintah atau pengunjung, terlihat mendorong melewatinya untuk memasuki gedung, tampaknya tidak peduli dengan ancaman itu.
“Seorang pria memasuki gedung kabinet dengan granat dan mengatakan bahwa bangunan itu telah disita. Dia secara agresif mengancam akan meledakkan granat dan mengatakan bahwa dia tidak akan keluar dari sana hidup-hidup dan siap menjalani penjara satu dekade,” lapor stasiun televisi Ukraina 24 TV seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga
Polisi bersenjata menutup jalan di sekitar gedung dan segera mengumumkan bahwa penyerang telah ditahan. Media lokal menyebut pria itu bernama Vladimir Prokhnich, berasal dari Irpen, di luar ibu kota. Dia dilaporkan sebelumnya bertugas dengan unit yang memerangi milisi yang memisahkan diri di wilayah Donbass selama perang saudara berdarah yang dimulai pada tahun 2014.
Sejumlah sumber menyatakan bahwa dia pernah menjadi anggota batalion sukarelawan Aidar, yang telah lama menghadapi tuduhan kekerasan terhadap warga sipil dan kejahatan perang dari kelompok-kelompok seperti Amnesty International. Prokhnich dilaporkan dianugerahi Order of Courage oleh mantan Presiden Petro Poroshenko pada tahun 2015.
Ketegangan terjadi hanya sehari setelah peringatan pertama situasi penyanderaan di sebuah bank di ibu kota. Polisi menahan seorang warga negara Uzbekistan yang mengancam akan meledakkan bom di gedung itu, mengkritik pihak berwenang dan mengidentifikasi dirinya sebagai "Roh Kudus, Tuhan Allah."
(ian)
tulis komentar anda