Sosok Isaac Herzog, Presiden Baru Israel Cucu Eks Rabi Yahudi Palestina
Jum'at, 04 Juni 2021 - 00:47 WIB
TEL AVIV - Isaac Herzog terpilih sebagai presiden baru Israel . Dia dikenal sebagai politisi veteran yang berbicara lembut dan kakeknya pernah menjadi kapala rabi atau imam Yahudi Palestina .
Pemilihan Isaac Herzog oleh anggota Parlemen atau Knesset sebagai presiden baru Israel, dengan latar belakang pertimbangan koalisi yang dapat mengakhiri cengkeraman lama Benjamin Netanyahu pada kekuasaan sebagai perdana menteri negara itu, adalah bagian yang simetris dan tentu saja simbolis.
Seperti yang ditulis Allison Kaplan Somer di surat kabar Haaretz yang berhaluan kiri, Herzog sedekat mungkin dengan “royalty” seperti yang dapat dibayangkan oleh sistem politik Israel, bagian dari elite Ashkenazi yang dulu dominan—mengacu pada orang Yahudi yang datang dari Eropa—yang membentuk negara Israel selama beberapa dekade setelah didirikan pada tahun 1948.
Isaac Herzog adalah putra dari Chaim Herzog kelahiran Irlandia, yang menjabat sebagai presiden Israel dari tahun 1983 hingga 1993. Mengutip The Guardian, Kamis (3/6/2021), kakeknya Rabi Yitzhak Halevi Herzog adalah kepala rabi pertama Irlandia selama lebih dari satu dekade, sebelum menjadi kepala rabi Palestina—saat itu masih bernama British Mandate of Palestine—, dan kemudian kepala rabi Israel sampai tahun 1959.
Pamannya; Abba Eban, merupakan diplomat paling terkenal di negara itu, yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dan duta besar Israel untuk PBB dan Amerika Serikat (AS).
Total 120 anggota Knesset memilih Herzog daripada Miriam Peretz, yang dipandang lebih dekat dengan kubu politik konservatif dan nasionalis negara itu, untuk menggantikan Presiden Reuvin Rivlin yang populer—yang berasal dari partai Likud, separtai dengan Netanyahu.
Partai Buruh yang dulu kuat yang dipimpin oleh Herzog, seorang pengacara kaya, kehilangan pengaruh dalam rekonfigurasi politik Israel ke arah kanan di bawah Netanyahu.
Pemilihan Isaac Herzog oleh anggota Parlemen atau Knesset sebagai presiden baru Israel, dengan latar belakang pertimbangan koalisi yang dapat mengakhiri cengkeraman lama Benjamin Netanyahu pada kekuasaan sebagai perdana menteri negara itu, adalah bagian yang simetris dan tentu saja simbolis.
Baca Juga
Seperti yang ditulis Allison Kaplan Somer di surat kabar Haaretz yang berhaluan kiri, Herzog sedekat mungkin dengan “royalty” seperti yang dapat dibayangkan oleh sistem politik Israel, bagian dari elite Ashkenazi yang dulu dominan—mengacu pada orang Yahudi yang datang dari Eropa—yang membentuk negara Israel selama beberapa dekade setelah didirikan pada tahun 1948.
Isaac Herzog adalah putra dari Chaim Herzog kelahiran Irlandia, yang menjabat sebagai presiden Israel dari tahun 1983 hingga 1993. Mengutip The Guardian, Kamis (3/6/2021), kakeknya Rabi Yitzhak Halevi Herzog adalah kepala rabi pertama Irlandia selama lebih dari satu dekade, sebelum menjadi kepala rabi Palestina—saat itu masih bernama British Mandate of Palestine—, dan kemudian kepala rabi Israel sampai tahun 1959.
Pamannya; Abba Eban, merupakan diplomat paling terkenal di negara itu, yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dan duta besar Israel untuk PBB dan Amerika Serikat (AS).
Total 120 anggota Knesset memilih Herzog daripada Miriam Peretz, yang dipandang lebih dekat dengan kubu politik konservatif dan nasionalis negara itu, untuk menggantikan Presiden Reuvin Rivlin yang populer—yang berasal dari partai Likud, separtai dengan Netanyahu.
Partai Buruh yang dulu kuat yang dipimpin oleh Herzog, seorang pengacara kaya, kehilangan pengaruh dalam rekonfigurasi politik Israel ke arah kanan di bawah Netanyahu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda