Tegang dengan Rusia, Ukraina Minta Bantuan pada UE
Kamis, 15 April 2021 - 15:57 WIB
KIEV - Ukraina meminta Uni Eropa (UE) untuk mendukung negaranya dengan diplomasi yang kuat melawan Rusia. Ukraina seperti diketahui kembali terlibat ketegangan dengan Rusia, yang dipicu oleh penempatan pasukan Moskow di perbatasan kedua negara.
Menteri Pertahanan Ukraina, Andrii Taran berbicara kepada anggota parlemen Uni Eropa di Subkomite Parlemen Eropa untuk Keamanan dan Pertahanan bahwa Ukraina memprediksi akan adanya provokasi militer substantif tahun ini di Crimea dan daerah perbatasan timur lautnya.
Taran mengatakan bahwa Rusia meningkatkan kehadiran militernya di Crimea hingga 43 ribu tentara dan memusatkan kekuatan angkatan laut yang signifikan di Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Azov.
"Rusia memusatkan 56 kelompok teknis seukuran batalion dengan 110 ributentara di dekat perbatasan Ukraina," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (15/4/2021).
"Rusia menimbulkan ancaman yang dapat dipercaya terhadap keamanan nasional Ukraina" karena serangan militer yang menyerang dapat "digunakan dengan cara yang tidak dapat diprediksi," sambungnya.
Dia memperingatkan bahwa infrastruktur yang dibangun Rusia di Crimea telah disiapkan untuk berpotensi menyimpan senjata nuklir. Baca juga: Tentara Rusia di Dekat Ukraina Siap Perang Besar-besaran
Taran juga mengutip perkembangan politik baru-baru ini di Belarus yang dapat berakhir dengan kehadiran militer permanen Rusia di sana yang dapat berdampak signifikan pada keamanan UE.
"Negara-negara Uni Eropa harus menggandakan kewaspadaan mereka dan upaya diplomatik untuk menjaga Rusia dalam rem tatanan internasional," tukasnya.
Menteri Pertahanan Ukraina, Andrii Taran berbicara kepada anggota parlemen Uni Eropa di Subkomite Parlemen Eropa untuk Keamanan dan Pertahanan bahwa Ukraina memprediksi akan adanya provokasi militer substantif tahun ini di Crimea dan daerah perbatasan timur lautnya.
Taran mengatakan bahwa Rusia meningkatkan kehadiran militernya di Crimea hingga 43 ribu tentara dan memusatkan kekuatan angkatan laut yang signifikan di Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Azov.
"Rusia memusatkan 56 kelompok teknis seukuran batalion dengan 110 ributentara di dekat perbatasan Ukraina," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (15/4/2021).
"Rusia menimbulkan ancaman yang dapat dipercaya terhadap keamanan nasional Ukraina" karena serangan militer yang menyerang dapat "digunakan dengan cara yang tidak dapat diprediksi," sambungnya.
Dia memperingatkan bahwa infrastruktur yang dibangun Rusia di Crimea telah disiapkan untuk berpotensi menyimpan senjata nuklir. Baca juga: Tentara Rusia di Dekat Ukraina Siap Perang Besar-besaran
Taran juga mengutip perkembangan politik baru-baru ini di Belarus yang dapat berakhir dengan kehadiran militer permanen Rusia di sana yang dapat berdampak signifikan pada keamanan UE.
"Negara-negara Uni Eropa harus menggandakan kewaspadaan mereka dan upaya diplomatik untuk menjaga Rusia dalam rem tatanan internasional," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda