Pelaku Penyerbuan Capitol 'QAnon Shaman' Minta Pengampunan dari Trump

Jum'at, 15 Januari 2021 - 14:25 WIB
Pelaku penyerbuan Capitol, QAnon Shaman, meminta pengampunan dari Trump. Foto/New York Post
WASHINGTON - Pengacara perusuh Capitol yang disebut sebagai "QAnon Shaman" mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump harus mengampuni kliennya sebelum lengser.

Al Watkins mengatakan kliennya, Jacob Chansley (33), bertindak atas seruan Trump ketika dia dan perusuh lainnya memaksa masuk ke Capitol pada 6 Januari. Saat itu Kongres secara resmi telah memulai menghitung suara Electoral College untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

"Kata-kata dan undangan dari seorang presiden seharusnya memiliki arti," kata Watkins dalam sebuah pernyataan kepada Kansas City Star yang dinukil New York Post, Jumat (15/1/2021).

"Chansley menanggapi dengan serius pesan-pesan Presiden Trump yang tak terhitung jumlahnya," tambahnya.

“Seperti puluhan juta orang Amerika lainnya, Chansley merasa - untuk pertama kalinya dalam hidupnya - seolah-olah suaranya didengar,” ujarnya.



Chansley, yang juga menggunakan nama Jake Angeli atau QAnon Shaman, menjadi viral karena pakaiannya yang liar selama kerusuhan tersebut. Ia mengenakan topi berbulu bertanduk dan mencat wajahnya merah, putih dan biru.

Bertelanjang dada, ahli teori konspirasi ini mengacungkan tombak yang menggantungkan bendera Amerika saat dia membuat dirinya tontonan di panggung Senat AS.



"Pakaiannya konsisten dengan keyakinan Shaman yang dianutnya sejak lama," ungkap pengacaranya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More