Pangeran Saudi Sebut Israel Tempatkan Warga Palestina di Kamp Konsentrasi

Minggu, 06 Desember 2020 - 21:56 WIB
Mantan Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Pangeran Turki al-Faisal Al Saud melemparkan kritikan keras terhadap Israel. Foto/Ist
MANAMA - Mantan Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS) , Pangeran Turki al-Faisal Al Saud saat berbicara International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue di Bahrain, melemparkan kritikan keras terhadap Israel. Pangeran Turki menyebut Israel telah memasukan warga Palestina ke dalam kamp konsentrasi.

Pangeran Turki, yang memulai pidatonya dengan mengatakan komentarnya mencerminkan pandangan pribadinya, menggambarkan Israel sebagai kekuatan terakhir penjajah Barat di Timur Tengah.

Dia mengatakan bahwa Israel telah mengusir orang-orang Palestina setelah perang tahun 1948. "Mereka mengulangi tindakan itu setelah perang tahun 1967, ketika lebih banyak penduduk yang bertahan setelah perang 1948 sama-sama dirampas dari tanah mereka," ucapnya.



Israel, jelasnya, telah menduduki tanah Arab tetangga dan bukan sebaliknya. Dia menyebut negara Arab telah mengajukan "Prakarsa Perdamaian Arab" sejak tahun 2002, yang ditolak oleh semua pemerintah Israel di setiap kesempatan. ( )

Mengomentari Perjanjian Abraham, atau Ibrahim dalam Islam, yakni perjanjian normalisasi antara Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Israel, Pangeran Turki mengatakan jika perjanjian didasarkan pada geografi, maka tidak akan ada Perjanjian Ibrahim tanpa memasukkan tanah Ibrahim, yakni Makkah.

Saudi sendiri sejatinya terbuka untuk melakukan normalisasi dengan Israel. Namun, mereka bersikeras bahwa normalisasi apa pun dengan Israel hanya dapat terjadi bersamaan dengan kesepakatan perdamaian abadi yang melibatkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More