Korban Covid-19 Menurun, Negara di Asia Tenggara Perlonggar Lockdown

Jum'at, 08 Mei 2020 - 10:32 WIB
“Saya sangat senang bisa bersekolah karena di rumah sangat membosankan,” kata Pham Anh Kiet, siswa berusia 11 tahun. Di kelas, tempat duduk siswa juga diberi jarak dan diwajibkan memakai masker.

Hanya saja, menurut Nguyen Xuan Khang, kepala sekolah di Hanoi, sangat sulit mengatur siswa untuk tetap menjaga jarak ketika waktu istirahat. “Anak-anak sangat aktif. Sulit mengatur anak-anak agar tetap menjaga jarak,” katanya.

Selain mewajibkan siswa mengenakan masker, Nguyen juga mengatakan, sekolahnya mewajibkan siswa untuk kerap mencuci tangan.

Sebanyak 22 juta siswa dan mahasiswa di Vietnam diliburkan sejak Januari lalu. Khusus untuk skeolah dasar dan taman kanak-kanak akan kembali mulai pengajaran pada pekan depan. Kalau kampus sudah mulai memberlakukan pengajaran langsung. Di Vietnam hanya dilaporkan 271 kasus dan tidak ada korban meninggal. Tidak ada kasus penyebaran Covid-19 dalam dua pekan terakhir.

Kalau Pemerintah Singapura melalui Menteri Kesehatan Gan Kim Yong mengungkapkan, pencabutan isolasi sebagian atau circuit breaker jika sudah tidak ada kasus baru di wilayah tertentu. Faktor jumlah kasus Covid-19 menjadi parameter utama untuk menentukan pelonggaran lockdown.

“Jumlah kasus sangat penting. Kita harus menjamin tidak ada transmisi virus korona di masyarakat,” kata Gan.

“Kasus Covid-19 harus benar-benar nol atau satu digit setiap harinya dan bukan hanya satu hari, tetapi jangka waktu yang lama," katanya.

Kebanyakan kasus virus korona dialami para pekerja migran yang tinggal di asrama. “Ada kekhawatiran risiko penularan kasus Covid-19 dari para pekerja migran ke populasi lebih luas,” katanya.

Pemerintah Singapura juga sedang mempertimbangkan pembukaan kembali perbatasan. “Kita juga mengkaji penularan Covid-19 di negara lain,” kata Gan. Untuk upaya kembali pembukaan perbatasan, Gan mengatakan hal itu dilakukan secara skala kecil dan selektif.

Jumlah kasus Covid-19 di Singapura mencapai 18.778 orang dengan jumlah korban meninggal mencapai 18 orang. Singapura selalu mengevaluasi secara komprehensif respons penanganan pandemi korona itu. “Kajian penanganan pandemi itu dilakukan pada waktu yang tepat," kata pemimpin gugus tugas penanganan Covid-19, Lawrence Wong. (Andika H Mustaqim)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More