Pemilu AS Fokus Covid-19
Selasa, 06 Oktober 2020 - 09:35 WIB
WASHINGTON - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden menegaskan Pemerintah AS perlu lebih fokus menanggulangi virus corona Covid-19, kemarin. Dia menilai kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas.
Biden yang melakukan debat dengan lawan politiknya dari Partai Republik, Presiden Donald Trump, pada awal pekan lalu terbukti negatif Covid-19 dalam serangkaian tes swab yang dilaluinya. Sementara itu, Trump terbukti positif Covid-19 pada akhir pekan lalu. Atas kondisi itu, Biden dan istrinya terus melanjutkan kampanye di Florida. (Baca: Hidayah adalah Mengetahui Kebenaran)
Biden berulang kali mendoakan semoga Trump dapat segera pulih. Meski demikian, mantan wakil presiden AS itu bersama tim suksesnya menggunakan momen terinfeksi Trump sebagai kesempatan untuk mengampanyekan penanggulangan Covid-19. Biden diklaim sebagai calon pemimpin yang dapat mengatasi pandemi lebih baik dibandingkan Trump.
“Saya kira kehidupan merupakan sekolah yang memberikan banyak pelajaran. Saya dapat memahaminya dengan baik,” kata mantan Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Antony Blinken, dikutip Reuters. “Alarm penanggulangan sudah berbunyi sejak warga AS menjadi korban Covid-19. Semuanya belum terlambat, tapi perlu dikerjakan sekarang.”
Sebaliknya dari Biden, Trump bersama tim suksesnya sampai sekarang masih fokus memprioritaskan ekonomi. Awal pekan ini, Trump berdiri di atas kendaraan di luar rumah sakit untuk bertemu pendukungnya. Sejak Covid-19 mewabah di AS, Trump menyalahkan China karena dianggap gagal menangkalnya di Wuhan. Akibatnya, virus itu menyebar ke luar. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)
Sejumlah politisi, cendekiawan, dan tokoh elite AS juga menilai virus ini tidak semematikan yang dibayangkan. Faktanya, mayoritas korban tewas memiliki riwayat kesehatan yang buruk dan akut. Penasihat senior tim sukses Trump, Jason Miller, juga mengatakan penggunaan masker oleh Biden hanyalah alat politik untuk meraih dukungan.
Sejauh ini, jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 7,4 juta orang, 209.000 di antaranya tewas. Ahli strategi Kelly Dietrich, yang juga pendiri Komite Pelatihan Demokrasi Nasional, mengatakan isu Covid-19 dapat menjadi salah satu penentu kemenangan pemilihan presiden (pilpres) pada awal November mendatang. Sebab, skalanya sangat luas.
“Wabah Covid-19 telah memengaruhi semua warga AS, baik langsung ataupun tidak,” ujar Dietrich. Di Florida, Biden juga berbicara tentang pengutamaan kesehatan dan pemulihan ekonomi pascapandemi. Warga AS juga ada yang sudah “mencoblos” lebih awal. Proyek pilpres yang digawangi University of Florida telah menerima 3,3 juta suara. (Baca juga: Fadli Zon Ajak Presiden Jokowi Merenung)
Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos, Biden unggul sekitar 10% dibandingkan Trump. Sebanyak 2/3 warga AS juga berpendapat Trump tidak akan positif terinfeksi Covid-19 jika kabinetnya menanggulangi virus itu secara lebih serius. Sampai kemarin, tim dokter dan tim sukses Trump tidak memaparkan kondisi kesehatan Trump.
Ahli sejarah dari Rutgers University, David Greenberg, mengatakan Biden tidak akan mengambil banyak “keuntungan” dari hasil diagnosis Trump. Pasalnya, warga AS sudah menganggap penularan itu sebagai buah kesalahan Trump. “Masyarakat sudah tahu pendekatan yang dilakukan Trump buruk. Jadi, saya kira Biden perlu fokus di sektor yang lain,” katanya.
Kapan Trump akan kembali berkampanye, tidak diketahui. Begitu pun dengan kehadirannya dalam debat presiden kedua pada 15 Oktober mendatang. Tim sukses Trump hanya mengatakan kampanye Trump pada pekan ini setidaknya akan dilancarkan tokoh senior seperti Wakil Presiden Mike Pence dan anaknya, Donald Jr dan Eric. (Baca juga: 5 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Imunitas Tubuh)
Pence yang terbukti negatif Covid-19 akan lebih dulu berdebat dengan calon Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, besok. Dokter menyatakan Trump masih perlu menjalani perawatan. Namun, Trump tampak di muka umum menggunakan SUV hitam. Sambil mengenakan masker, dia bertemu para pendukungnya.
Para pengkritik menilai aksi tersebut membahayakan warga AS yang lain mengingat Trump belum dinyatakan sembuh dan belum menjalani isolasi setidaknya selama 14 hari. Trump dinyatakan positif pada Jumat (2/10) dan langsung dievakuasi ke rumah sakit. Saat itu, Trump mengaku memetik banyak pelajaran terkait Covid-19. (Lihat videonya: 5 negara dengan Angkatan Udara Paling Digdaya di Dunia)
Dokter menyatakan kondisi Trump mengalami perkembangan positif, tapi kondisi paru-parunya perlu diawasi di ruang medis setelah menerima suplemen oksigen. Dr Sean P Conley kemudian menarik kembali kata-katanya dan mengatakan kondisi kesehatan Trump buruk. Tingkat oksigen di dalam darahnya menurun sehingga dia demam. (Muh Shamil)
Biden yang melakukan debat dengan lawan politiknya dari Partai Republik, Presiden Donald Trump, pada awal pekan lalu terbukti negatif Covid-19 dalam serangkaian tes swab yang dilaluinya. Sementara itu, Trump terbukti positif Covid-19 pada akhir pekan lalu. Atas kondisi itu, Biden dan istrinya terus melanjutkan kampanye di Florida. (Baca: Hidayah adalah Mengetahui Kebenaran)
Biden berulang kali mendoakan semoga Trump dapat segera pulih. Meski demikian, mantan wakil presiden AS itu bersama tim suksesnya menggunakan momen terinfeksi Trump sebagai kesempatan untuk mengampanyekan penanggulangan Covid-19. Biden diklaim sebagai calon pemimpin yang dapat mengatasi pandemi lebih baik dibandingkan Trump.
“Saya kira kehidupan merupakan sekolah yang memberikan banyak pelajaran. Saya dapat memahaminya dengan baik,” kata mantan Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Antony Blinken, dikutip Reuters. “Alarm penanggulangan sudah berbunyi sejak warga AS menjadi korban Covid-19. Semuanya belum terlambat, tapi perlu dikerjakan sekarang.”
Sebaliknya dari Biden, Trump bersama tim suksesnya sampai sekarang masih fokus memprioritaskan ekonomi. Awal pekan ini, Trump berdiri di atas kendaraan di luar rumah sakit untuk bertemu pendukungnya. Sejak Covid-19 mewabah di AS, Trump menyalahkan China karena dianggap gagal menangkalnya di Wuhan. Akibatnya, virus itu menyebar ke luar. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)
Sejumlah politisi, cendekiawan, dan tokoh elite AS juga menilai virus ini tidak semematikan yang dibayangkan. Faktanya, mayoritas korban tewas memiliki riwayat kesehatan yang buruk dan akut. Penasihat senior tim sukses Trump, Jason Miller, juga mengatakan penggunaan masker oleh Biden hanyalah alat politik untuk meraih dukungan.
Sejauh ini, jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 7,4 juta orang, 209.000 di antaranya tewas. Ahli strategi Kelly Dietrich, yang juga pendiri Komite Pelatihan Demokrasi Nasional, mengatakan isu Covid-19 dapat menjadi salah satu penentu kemenangan pemilihan presiden (pilpres) pada awal November mendatang. Sebab, skalanya sangat luas.
“Wabah Covid-19 telah memengaruhi semua warga AS, baik langsung ataupun tidak,” ujar Dietrich. Di Florida, Biden juga berbicara tentang pengutamaan kesehatan dan pemulihan ekonomi pascapandemi. Warga AS juga ada yang sudah “mencoblos” lebih awal. Proyek pilpres yang digawangi University of Florida telah menerima 3,3 juta suara. (Baca juga: Fadli Zon Ajak Presiden Jokowi Merenung)
Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos, Biden unggul sekitar 10% dibandingkan Trump. Sebanyak 2/3 warga AS juga berpendapat Trump tidak akan positif terinfeksi Covid-19 jika kabinetnya menanggulangi virus itu secara lebih serius. Sampai kemarin, tim dokter dan tim sukses Trump tidak memaparkan kondisi kesehatan Trump.
Ahli sejarah dari Rutgers University, David Greenberg, mengatakan Biden tidak akan mengambil banyak “keuntungan” dari hasil diagnosis Trump. Pasalnya, warga AS sudah menganggap penularan itu sebagai buah kesalahan Trump. “Masyarakat sudah tahu pendekatan yang dilakukan Trump buruk. Jadi, saya kira Biden perlu fokus di sektor yang lain,” katanya.
Kapan Trump akan kembali berkampanye, tidak diketahui. Begitu pun dengan kehadirannya dalam debat presiden kedua pada 15 Oktober mendatang. Tim sukses Trump hanya mengatakan kampanye Trump pada pekan ini setidaknya akan dilancarkan tokoh senior seperti Wakil Presiden Mike Pence dan anaknya, Donald Jr dan Eric. (Baca juga: 5 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Imunitas Tubuh)
Pence yang terbukti negatif Covid-19 akan lebih dulu berdebat dengan calon Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, besok. Dokter menyatakan Trump masih perlu menjalani perawatan. Namun, Trump tampak di muka umum menggunakan SUV hitam. Sambil mengenakan masker, dia bertemu para pendukungnya.
Para pengkritik menilai aksi tersebut membahayakan warga AS yang lain mengingat Trump belum dinyatakan sembuh dan belum menjalani isolasi setidaknya selama 14 hari. Trump dinyatakan positif pada Jumat (2/10) dan langsung dievakuasi ke rumah sakit. Saat itu, Trump mengaku memetik banyak pelajaran terkait Covid-19. (Lihat videonya: 5 negara dengan Angkatan Udara Paling Digdaya di Dunia)
Dokter menyatakan kondisi Trump mengalami perkembangan positif, tapi kondisi paru-parunya perlu diawasi di ruang medis setelah menerima suplemen oksigen. Dr Sean P Conley kemudian menarik kembali kata-katanya dan mengatakan kondisi kesehatan Trump buruk. Tingkat oksigen di dalam darahnya menurun sehingga dia demam. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda