Terpilih Jadi PM, Suga Hadapi Berbagai Tantangan

Kamis, 17 September 2020 - 12:15 WIB
PM Jepang Yoshihide Suga. Foto/Reuters
TOKYO - Seperti diprediksi banyak ahli sebelumnya Yoshihide Suga resmi terpilih menjadi perdana menteri (PM) Jepang menggantikan Shinzo Abe kemarin. Kini dia dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi Jepang mulai dari pandemi corona (Covid-19) hingga krisis ketenagakerjaan dan ekonomi.

Meski Jepang berhasil menanggulangi gelombang kedua Covid-19, dampaknya terhadap ekonomi lokal dan nasional masih besar. Pada Agustus Pemerintah Jepang menyatakan mengalami penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar 7,8% pada kuartal kedua (Q2). Acara Olimpiade Musim Panas juga ditunda hingga 2021. (Baca: Sifat Malu Adalah Kunci dari Semua Kebaikan)

Selain itu Jepang menghadapi isu sosial dan ekonomi dalam jangka panjang seperti utang negara dan penuaan penduduk. Kampanye Abe untuk melakukan reformasi dan pemberdayaan perempuan juga belum optimal. Tantangan ini setidaknya perlu diatasi Suga sebelum pemilihan umum (pemilu) digelar pada 2021.

Suga terpilih menjadi PM dengan perolehan suara sebanyak 70% di parlemen atau 314 dari 465 suara di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan 142 dari 240 suara di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Politisi berusia 71 tahun tersebut kini hanya perlu melalui proses pelantikan sebelum resmi memasuki istana.

Tak lama kemudian Suga mengumumkan jajaran kabinetnya, mayoritas masih sama seperti kabinet bentukan Abe untuk menunjukkan stabilitas dan kesamaan misi. Bedanya, Menteri Kesehatan Jepang Motonobu Kato diangkat menjadi kepala Sekretaris Kabinet, sedangkan Nobuo Kishi menjadi menteri pertahanan.



Suga lalu mengucapkan sumpah di hadapan Kaisar Naruhito di Istana Kerajaan di Tokyo. Terpilihnya Suga menjadi PM baru Jepang bukanlah sebuah kejutan. Faktanya dia merupakan satu-satunya pejabat tinggi yang berpeluang besar menggantikan Abe setelah Abe lengser akibat kondisi kesehatan yang memburuk. (Baca juga: Ketika Tukang Gade Cari Utangan Buat Tambah Modal)

Suga dianggap sebagai orang yang kredibel, memahami permasalahan nasional, dan menjadi salah satu orang kepercayaan Abe dan Partai Demokratik Liberal (LDP) selama menjabat sebagai kepala Sekretaris Kabinet sejak 2012. Sebagai negara yang tidak menganut sistem kepresidenan, pemilihan PM dilakukan parlemen.

Suga telah mencatat sejarah baru di dalam karier politiknya yang mungkin tidak pernah dia bayangkan. Sebab Suga tidak lahir dari kalangan elite, melainkan kalangan sederhana. Karier politik Suga juga melejit setelah mengenal Abe yang terpilih menjadi PM pada 2012 dan menjadi pemimpin terlama Jepang sejak Perang Dunia II.

Abe dan Suga memiliki latar belakang sosial yang berbeda. Ayah Abe merupakan mantan menteri luar negeri dan pendahulunya merupakan mantan PM, sedangkan ayah Suga merupakan petani. Dalam pemerintahan, Abe juga terkenal karismatik, sedangkan Suga pragmatik dan sering beraksi dari balik layar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More