Hamas Desak KTT Arab-Islam di Arab Saudi Cegah Yahudisasi Yerusalem oleh Israel
Minggu, 10 November 2024 - 12:01 WIB
YERUSALEM - Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyerukan pertemuan puncak lanjutan Arab-Islam pekan depan untuk bertanggung jawab atas kota Yerusalem yang diduduki Israel.
Menurut Hamas, Yerusalem saat ini tengah menjalani "kampanye yahudisasi Israel yang sistematis", Anadolu Agency melaporkan.
"Sudah saatnya bagi negara-negara Islam memenuhi tugas keagamaan dan politik mereka terhadap kota suci tersebut, yang tengah menghadapi kampanye yahudisasi yang luas oleh pemerintah pendudukan Israel," ungkap anggota biro politik Hamas Haroun Nasser al-Din pada Sabtu (9/11/2024).
Pada tanggal 30 Oktober, Arab Saudi menyerukan pertemuan puncak lanjutan Arab-Islam di ibu kotanya Riyadh pada tanggal 11 November untuk membahas agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap wilayah Palestina dan Lebanon, serta perkembangan terkini di wilayah tersebut.
Pejabat Hamas tersebut menekankan negara-negara Islam "memiliki sumber daya yang diperlukan untuk memberikan tekanan pada kekuatan global guna mengekang pendudukan Israel dan menghentikan kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci Islam."
Dia juga menekankan pentingnya "menerapkan resolusi dari KTT Islam sebelumnya," yang menolak segala perubahan terhadap status Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Menggarisbawahi meningkatnya serangan oleh pemukim ilegal di Masjid Al-Aqsa dan pembongkaran di Yerusalem, khususnya di lingkungan Silwan, dia mengatakan rezim apartheid Israel terus menegaskan kendali penuh atas kota suci tersebut.
Israel telah melanjutkan serangan genosida yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 43.500 warga Palestina dan membuat daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong yang diblokade tersebut.
Menurut Hamas, Yerusalem saat ini tengah menjalani "kampanye yahudisasi Israel yang sistematis", Anadolu Agency melaporkan.
"Sudah saatnya bagi negara-negara Islam memenuhi tugas keagamaan dan politik mereka terhadap kota suci tersebut, yang tengah menghadapi kampanye yahudisasi yang luas oleh pemerintah pendudukan Israel," ungkap anggota biro politik Hamas Haroun Nasser al-Din pada Sabtu (9/11/2024).
Pada tanggal 30 Oktober, Arab Saudi menyerukan pertemuan puncak lanjutan Arab-Islam di ibu kotanya Riyadh pada tanggal 11 November untuk membahas agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap wilayah Palestina dan Lebanon, serta perkembangan terkini di wilayah tersebut.
Pejabat Hamas tersebut menekankan negara-negara Islam "memiliki sumber daya yang diperlukan untuk memberikan tekanan pada kekuatan global guna mengekang pendudukan Israel dan menghentikan kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci Islam."
Dia juga menekankan pentingnya "menerapkan resolusi dari KTT Islam sebelumnya," yang menolak segala perubahan terhadap status Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Menggarisbawahi meningkatnya serangan oleh pemukim ilegal di Masjid Al-Aqsa dan pembongkaran di Yerusalem, khususnya di lingkungan Silwan, dia mengatakan rezim apartheid Israel terus menegaskan kendali penuh atas kota suci tersebut.
Israel telah melanjutkan serangan genosida yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 43.500 warga Palestina dan membuat daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong yang diblokade tersebut.
(sya)
tulis komentar anda