Galangan Kapal Selam Nuklir BAE Systems di Inggris Terbakar, Apakah Ada Sabotase?
Rabu, 30 Oktober 2024 - 20:22 WIB
LONDON - Setidaknya dua orang dirawat di rumah sakit ketika kebakaran terjadi di galangan kapal selam nuklir di Cumbria, barat laut Inggris . Insiden itu memicu pertanyaan apakah ada sabotase dari musuh Inggris?
"Insiden di BAE Systems di Barrow-in-Furness dilaporkan sekitar pukul 00.44 pagi ini (30/10/2024) dan masih berlangsung," kata pernyataan dari kepolisian Cumbria, dilansir Middle East Monitor.
Polisi mengatakan "tidak ada risiko nuklir," tetapi meminta orang-orang yang tinggal di sekitar untuk "tetap di dalam rumah sementara layanan darurat menanggapi insiden tersebut dan menutup pintu dan jendela."
Pernyataan tersebut mengatakan tidak ada korban tetapi dua orang dibawa ke rumah sakit karena menghirup asap. Laporan oleh Action on Armed Violence (AOAV), sebuah organisasi nonpemerintah yang berpusat di London, awal tahun ini menyoroti jangkauan global BAE Systems, produsen senjata terbesar di Inggris.
Laporan tersebut, 'Bagaimana BAE Systems Membantu Mempersenjatai Setengah Dunia', menggarisbawahi kekhawatiran mengenai penjualan senjata perusahaan tersebut ke negara-negara yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi.
Area yang menjadi sorotan khusus dalam laporan tersebut adalah hubungan BAE Systems dengan Israel. Laporan tersebut menyoroti peran perusahaan tersebut dalam konsorsium yang memasok jet tempur F-35 ke Israel, yang telah digunakan dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Fasilitas BAE Systems di seluruh negeri telah menjadi sasaran berbagai protes.
"Insiden di BAE Systems di Barrow-in-Furness dilaporkan sekitar pukul 00.44 pagi ini (30/10/2024) dan masih berlangsung," kata pernyataan dari kepolisian Cumbria, dilansir Middle East Monitor.
Polisi mengatakan "tidak ada risiko nuklir," tetapi meminta orang-orang yang tinggal di sekitar untuk "tetap di dalam rumah sementara layanan darurat menanggapi insiden tersebut dan menutup pintu dan jendela."
Pernyataan tersebut mengatakan tidak ada korban tetapi dua orang dibawa ke rumah sakit karena menghirup asap. Laporan oleh Action on Armed Violence (AOAV), sebuah organisasi nonpemerintah yang berpusat di London, awal tahun ini menyoroti jangkauan global BAE Systems, produsen senjata terbesar di Inggris.
Baca Juga
Laporan tersebut, 'Bagaimana BAE Systems Membantu Mempersenjatai Setengah Dunia', menggarisbawahi kekhawatiran mengenai penjualan senjata perusahaan tersebut ke negara-negara yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi.
Area yang menjadi sorotan khusus dalam laporan tersebut adalah hubungan BAE Systems dengan Israel. Laporan tersebut menyoroti peran perusahaan tersebut dalam konsorsium yang memasok jet tempur F-35 ke Israel, yang telah digunakan dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Fasilitas BAE Systems di seluruh negeri telah menjadi sasaran berbagai protes.
(ahm)
tulis komentar anda