Hizbullah Tegaskan Bangunan yang Diserang Israel di Pinggiran Kota Beirut Tak Berisi Senjata

Sabtu, 28 September 2024 - 10:45 WIB
Warga melihat kerusakan akibat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon. Foto/anadolu
BEIRUT - Hizbullah membantah tuduhan bahwa senjata disimpan di gedung-gedung di pinggiran selatan Beirut yang dibom Angkatan Udara Israel.

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meminta penduduk dua lingkungan di pinggiran selatan Beirut untuk segera mengungsi karena, menurut IDF, fasilitas Hizbullah diduga berada di sana.

Israel kemudian mulai melakukan serangan udara secara brutal di lingkungan padat penduduk tersebut.



"Klaim palsu musuh tentang senjata atau tempat penyimpanan senjata di gedung-gedung perumahan yang baru saja diserang di pinggiran selatan Beirut tidak benar," tegas pernyataan Hizbullah yang diunggah di saluran Telegram Perlawanan Islam.

Militer Israel merilis serangkaian pernyataan yang mengatakan mereka akan melanjutkan serangan mereka di Lebanon, terutama di dan sekitar Beirut.

Pinggiran kota tertentu di selatan kota yang telah kita bicarakan, Dahiyeh, telah mengalami serangan udara berulang kali dalam beberapa jam terakhir.

Militer Israel mengatakan mereka menargetkan pusat komando Hizbullah dan depot senjata Hizbullah. Militer Israel belum memberikan bukti atau keterangan apa pun untuk mendukung hal ini.

Apa yang dirilis militer Israel malam ini adalah apa yang mereka sebut sebagai video simulasi rudal antikapal yang mereka katakan disimpan di ruang bawah tanah salah satu gedung di Beirut.

Itu bukan foto gedung itu sendiri. Itu bukan tur ruang bawah tanah. Itu bahkan bukan foto rudal itu sendiri. Melainkan video animasi simulasi yang dirilis oleh militer kolonial Israel.

“Ini adalah buku pedoman militer. Kita melihat ini di Gaza dan kita melihatnya lagi di Lebanon,” ungkap koresponden Aljazeera.

Ini terjadi setelah berminggu-minggu retorika yang sangat intens dari para pejabat Israel yang mengatakan mereka tidak takut dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya dan mereka memiliki semua opsi yang tersedia.

Jika itu berarti invasi darat, mereka siap melakukannya. Jika itu berarti serangan udara terus-menerus, mereka juga siap melakukannya.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hizbullah belum melihat tingkat kemampuan penuh yang dimiliki Israel dan mereka baru mulai mengerahkan sebagian kemampuannya.

Masih belum jelas ke mana arah konflik ini. Apakah akan meletus menjadi perang skala penuh? Apakah akan menyeret aktor lain di kawasan itu ke dalam konflik?

Meskipun demikian, rezim penjajah Israel mengatakan serangan mereka di Lebanon akan terus berlanjut.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More