Terus Diragukan, Dubes Rusia Tegaskan Vaksin Sputnik V Sangat Aman

Rabu, 26 Agustus 2020 - 19:29 WIB
Terus Diragukan, Dubes...
Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menegaskan bahwa vaksin Sputnik V, vaksin Covid-19 buatan Rusia sangatlah aman. Foto/REUTERS
JAKARTA - Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menegaskan bahwa vaksin Sputnik V, vaksin Covid-19 buatan Rusia sangatlah aman. Ini adalah respon lanjutan atas banyaknya pihak, khususnya dari Barat, yang meragukan keamanan vaksin itu karena dinilai dikembangkan terlalu cepat.

Berbicara saat menggelar konferensi pers virtual pada Rabu (26/8/2020), Vorobieva mengatakan, Sputnik V adalah vaksin yang tidak mengandung adenovirus hidup, melainkan hanya vektor dari adenovirus yang tidak dapat berkembang biak di dalam tubuh, yang menjadikan vaksin itu sangat aman. Adenovirus adalah grup virus yang dapat menyebabkan infeksi pada mata, usus, paru, dan saluran pernapasan.

"Ada banyak spekulasi bagaimana Rusia bisa mengembangkan vaksin ini. Jawabannya adalah pada penggunaan teknologi. Teknologi yang dipakai sudah dikembangkan lama, sejak bertahun-tahun lalu," ucapnya. ( Baca juga: Wow! Bisnis Vaksin Dunia Tembus Rp 850 Triliun, Belum Termasuk Vaksin Corona )

Dia menuturkan, vaksin ini berbeda dari vaksin-vaksin sejenis, karena dikembangkan oleh Institut Penelitian Gamaleya dengan menggunakan dua vektor adenovirus, yakni Ad5 dan Ad26. Sementara pengembang lain hanya menggunakan pendekatan satu vektor.

Vorobieva mengatakan bahwa vaksin ini telah melewati dua fase uji klinis. Fase pertama melibatkan hewan, yakni hamster dan makaka. Setelah memperlihatkan hasil menjanjikan, jelasnya, uji klinis dilanjutkan ke fase kedua yang berlangsung pada Juni lalu.

Diplomat senior Rusia itu menjelaskan bahwa transisi dari fase pertama ke fase kedua melibatkan 76 relawan sehat, dengan rentang usia antara 18 dan 60 tahun. Setelah terbukti memicu imunitas jangka panjang, paparnya, Rusia berencana melanjutkan uji klinis ini ke fase ketiga yang akan dimulai pekan mendatang.

"Kami berharap uji klinis fase ketiga dapat dimulai di beberapa negara mulai pekan depan. Jumlah peserta berkisar 44 ribu. Negara-negara yang akan ikut adalah Rusia, Filipina, Mesir, Brazil, India dan beberapa negara lainnya," ujarnya. ( Baca juga: DPR Minta Kerja Sama Pembuatan Vaksin Kedepankan Kemanusiaan )

Dirinya menambahkan bahwa secara harga, Sputnik V akan jauh lebih murah dibandingkan dengan vaksin-vaksin lain. "Harganya dua kali, atau bahkan tiga kali lebih murah, berdasarkan perhitungan kami," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!