Dokter Israel Ungkap Horor di Penjara Sde Teiman: Tak Dapat Anda Bayangkan!
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 08:30 WIB
TEL AVIV - Seorang dokter Israel yang tidak disebutkan namanya memberikan laporan langsung kepada surat kabar Israel Haaretz pada Jumat (16/8/2024) tentang praktik tidak manusiawi yang dialami para tahanan dari Gaza oleh pasukan Israel di fasilitas penahanan Sde Teiman yang terkenal kejam, di gurun Naqab (Negev).
Dokter Israel, yang dilaporkan bertugas di fasilitas tersebut musim dingin lalu, berbicara tentang pemandangan mengerikan dari perlakuan brutal terhadap para tahanan Palestina dari Gaza di dalam tenda-tenda medis.
“Di satu tenda rawat inap, tidak lebih dari 20 pasien. Keempat anggota badan mereka semuanya dibelenggu ke tempat tidur baja tua, seperti yang digunakan di rumah sakit kami beberapa tahun yang lalu. Semuanya sadar dan semuanya ditutup matanya sepanjang waktu,” ujar dokter tersebut, seperti dilansir Haaretz.
Menurut dokter yang tidak disebutkan namanya itu, banyak tahanan Palestina dari Gaza baru saja menjalani operasi besar atau menderita luka tembak, yang dalam beberapa kasus mereka alami hanya beberapa jam sebelum tiba di kamp penahanan.
“Setiap dokter tahu bahwa yang dibutuhkan orang seperti itu adalah perawatan intensif selama satu atau dua hari dan kemudian dipindahkan ke bangsal. … Namun, orang itu dikirim ke bangsal di Sde Teiman dua jam setelah operasi,” ungkap dokter tersebut.
Menurut laporan tersebut, dokter tersebut menyoroti kasus “pasien lain yang menderita infeksi sistemik, sepsis.”
“Dia dalam kondisi kritis, dan bahkan menurut protokol, dia seharusnya tidak berada di sana. Hanya pasien yang benar-benar stabil yang seharusnya dirawat di rumah sakit di Sde Teiman. Namun, dia ada di sana dan mereka mengatakan tidak ada alternatif lain,” tegas dokter tersebut.
“Menahan seseorang tanpa membiarkan mereka menggerakkan anggota tubuh mereka, dengan mata tertutup, telanjang, sedang dirawat, di tengah gurun, … pada akhirnya, itu tidak lebih dari sekadar penyiksaan,” imbuh dokter tersebut.
Dokter Israel itu juga mengatakan kepada Haaretz bahwa seluruh pengalamannya bertugas di fasilitas penahanan Sde Teiman “terasa sangat surealis bagi saya. (…) Seperti, semua yang telah diajarkan kepada saya, selama bertahun-tahun di universitas dan di rumah sakit, tentang cara merawat orang, semua itu ada, tetapi di lingkungan tempat 20 orang ditahan dalam keadaan telanjang di dalam tenda. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat Anda bayangkan.”
Kesaksian terbaru dokter Israel ini senada dengan kesaksian sebelumnya oleh pelapor pelanggaran dan organisasi hak asasi manusia lainnya seperti kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem yang mengonfirmasi penyiksaan dan pelecehan fisik dan seksual di pusat penahanan terkenal itu dan fasilitas penahanan lainnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak laporan telah muncul tentang penyiksaan massal terhadap tahanan Palestina dari Gaza di penjara Sde Teiman di gurun Naqab, di Israel selatan.
Pihak berwenang rezim kolonial rasis Israel sering mengklaim telah menyelidiki insiden tersebut, tetapi hasil nyata jarang terlihat.
Dokter Israel, yang dilaporkan bertugas di fasilitas tersebut musim dingin lalu, berbicara tentang pemandangan mengerikan dari perlakuan brutal terhadap para tahanan Palestina dari Gaza di dalam tenda-tenda medis.
“Di satu tenda rawat inap, tidak lebih dari 20 pasien. Keempat anggota badan mereka semuanya dibelenggu ke tempat tidur baja tua, seperti yang digunakan di rumah sakit kami beberapa tahun yang lalu. Semuanya sadar dan semuanya ditutup matanya sepanjang waktu,” ujar dokter tersebut, seperti dilansir Haaretz.
Menurut dokter yang tidak disebutkan namanya itu, banyak tahanan Palestina dari Gaza baru saja menjalani operasi besar atau menderita luka tembak, yang dalam beberapa kasus mereka alami hanya beberapa jam sebelum tiba di kamp penahanan.
“Setiap dokter tahu bahwa yang dibutuhkan orang seperti itu adalah perawatan intensif selama satu atau dua hari dan kemudian dipindahkan ke bangsal. … Namun, orang itu dikirim ke bangsal di Sde Teiman dua jam setelah operasi,” ungkap dokter tersebut.
Menurut laporan tersebut, dokter tersebut menyoroti kasus “pasien lain yang menderita infeksi sistemik, sepsis.”
“Dia dalam kondisi kritis, dan bahkan menurut protokol, dia seharusnya tidak berada di sana. Hanya pasien yang benar-benar stabil yang seharusnya dirawat di rumah sakit di Sde Teiman. Namun, dia ada di sana dan mereka mengatakan tidak ada alternatif lain,” tegas dokter tersebut.
“Menahan seseorang tanpa membiarkan mereka menggerakkan anggota tubuh mereka, dengan mata tertutup, telanjang, sedang dirawat, di tengah gurun, … pada akhirnya, itu tidak lebih dari sekadar penyiksaan,” imbuh dokter tersebut.
Dokter Israel itu juga mengatakan kepada Haaretz bahwa seluruh pengalamannya bertugas di fasilitas penahanan Sde Teiman “terasa sangat surealis bagi saya. (…) Seperti, semua yang telah diajarkan kepada saya, selama bertahun-tahun di universitas dan di rumah sakit, tentang cara merawat orang, semua itu ada, tetapi di lingkungan tempat 20 orang ditahan dalam keadaan telanjang di dalam tenda. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat Anda bayangkan.”
Kesaksian terbaru dokter Israel ini senada dengan kesaksian sebelumnya oleh pelapor pelanggaran dan organisasi hak asasi manusia lainnya seperti kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem yang mengonfirmasi penyiksaan dan pelecehan fisik dan seksual di pusat penahanan terkenal itu dan fasilitas penahanan lainnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak laporan telah muncul tentang penyiksaan massal terhadap tahanan Palestina dari Gaza di penjara Sde Teiman di gurun Naqab, di Israel selatan.
Pihak berwenang rezim kolonial rasis Israel sering mengklaim telah menyelidiki insiden tersebut, tetapi hasil nyata jarang terlihat.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda