Apa Dampak Turki Menyenggol Israel? 3 Ini Paling Mungkin Terjadi
Selasa, 30 Juli 2024 - 15:19 WIB
ANKARA - Apa dampak Turki menyenggol Israel? Pertanyaan ini banyak dilontarkan menyusul ketegangan yang kembali terjadi antara kedua negara tersebut.
Diketahui, sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ancaman terhadap Israel. Ankara mungkin bakal menginvasi negara Yahudi tersebut untuk membela Palestina.
Lebih jauh, Erdogan menyebut tentara Turki bisa masuk ke Israel terkait konflik yang tak kunjung berakhir di Jalur Gaza antara pasukan Zionis dan Hamas.
Ancaman itu disampaikan Erdogan pada hari Minggu saat dirinya berpidato di pertemuan massa Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), partai berkuasa di Turki.
Lantas, dampak seperti apa yang akan muncul karena Turki mulai menyenggol Israel? Berikut ini di antaranya.
Apa Dampak Turki Menyenggol Israel?
Saat ini, konflik Israel-Palestina tak hanya melibatkan kelompok Hamas dan pasukan Zionis saja. Beberapa kelompok pejuang Timur Tengah lain seperti Houthi dan Hizbullah juga telah memberikan dukungan kuat bagi perjuangan Palestina.
Jika sampai Turki benar-benar terlibat, jalannya konflik akan semakin rumit. Di satu sisi, ancaman Ankara mungkin menjadi langkah tegas agar Israel segera menyudahi konfliknya di Palestina.
Akan tetapi, di sisi lain Israel sejak dulu memang dikenal keras kepala. Seakan tidak takut, mereka tidak pernah mau mundur sebelum semua tujuannya tercapai.
Maka dari itu, ada potensi jalannya konflik Israel-Palestina semakin panjang apabila Turki benar-benar terlibat.
Lupakan upaya diplomasi, perang akan semakin besar dan tentunya bakal memakan lebih banyak pula korban jiwa tak bersalah.
Menyikapi potensi konflik antara Turki dan Israel, dilema akan dihadapi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Di satu sisi, Ankara adalah anggota resminya, sementara Tel Aviv berstatus salah satu mitra.
Terlebih jika sampai Israel menyerang wilayah Turki, NATO sendiri wajib melaksanakan Pasal 5 dari Perjanjian NATO yang menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota NATO dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.
Hal demikian tentunya bakal menjadi dilema tersendiri bagi anggota-anggota NATO. Terlebih, sejumlah negara anggota seperti Amerika Serikat, Inggris hingga Jerman adalah sekutu strategis Israel yang selalu mendukung negara Yahudi itu dalam berbagai konfliknya.
Menanggapi ancaman Erdogan, rezim Zionis mendesak NATO agar mengusir Turki dari keanggotaan blok militer tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Katz yang telah menginstruksikan para diplomatnya agar segera menghubungi semua anggota NATO untuk menyerukan kecaman terhadap Turki dan menuntut pengusirannya dari aliansi regional itu.
Aksi Israel tersebut bisa dibilang ‘tidak tahu diri’. Setelah sebelumnya sombong dan menyebut Erdogan bakal bernasib sama seperti Saddam Hussein, kini mereka meminta hal yang sebenarnya tidak pantas dilakukan, yakni memerintah NATO.
Padahal, statusnya sendiri di NATO hanyalah sebatas mitra. Namun, saking sombongnya Israel sampai meminta Turki yang notabene anggota resmi untuk dikeluarkan.
Sikap-sikap sombong dan tidak tahu malu tersebut rasanya bisa menjadi ‘boomerang’ bagi Israel. Alih-alih keinginannya dituruti, justru mereka akan kehilangan ‘respect’ dari anggota-anggota NATO lainnya.
Itulah beberapa kemungkinan dampak Turki menyenggol Israel.
Diketahui, sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ancaman terhadap Israel. Ankara mungkin bakal menginvasi negara Yahudi tersebut untuk membela Palestina.
Lebih jauh, Erdogan menyebut tentara Turki bisa masuk ke Israel terkait konflik yang tak kunjung berakhir di Jalur Gaza antara pasukan Zionis dan Hamas.
Ancaman itu disampaikan Erdogan pada hari Minggu saat dirinya berpidato di pertemuan massa Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), partai berkuasa di Turki.
Lantas, dampak seperti apa yang akan muncul karena Turki mulai menyenggol Israel? Berikut ini di antaranya.
Apa Dampak Turki Menyenggol Israel?
1. Konflik Israel-Palestina Semakin Tak Menentu
Saat ini, konflik Israel-Palestina tak hanya melibatkan kelompok Hamas dan pasukan Zionis saja. Beberapa kelompok pejuang Timur Tengah lain seperti Houthi dan Hizbullah juga telah memberikan dukungan kuat bagi perjuangan Palestina.
Jika sampai Turki benar-benar terlibat, jalannya konflik akan semakin rumit. Di satu sisi, ancaman Ankara mungkin menjadi langkah tegas agar Israel segera menyudahi konfliknya di Palestina.
Akan tetapi, di sisi lain Israel sejak dulu memang dikenal keras kepala. Seakan tidak takut, mereka tidak pernah mau mundur sebelum semua tujuannya tercapai.
Maka dari itu, ada potensi jalannya konflik Israel-Palestina semakin panjang apabila Turki benar-benar terlibat.
Lupakan upaya diplomasi, perang akan semakin besar dan tentunya bakal memakan lebih banyak pula korban jiwa tak bersalah.
2. Perpecahan dalam Kelompok NATO
Menyikapi potensi konflik antara Turki dan Israel, dilema akan dihadapi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Di satu sisi, Ankara adalah anggota resminya, sementara Tel Aviv berstatus salah satu mitra.
Terlebih jika sampai Israel menyerang wilayah Turki, NATO sendiri wajib melaksanakan Pasal 5 dari Perjanjian NATO yang menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota NATO dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.
Hal demikian tentunya bakal menjadi dilema tersendiri bagi anggota-anggota NATO. Terlebih, sejumlah negara anggota seperti Amerika Serikat, Inggris hingga Jerman adalah sekutu strategis Israel yang selalu mendukung negara Yahudi itu dalam berbagai konfliknya.
3. Israel Kehilangan Dukungan
Menanggapi ancaman Erdogan, rezim Zionis mendesak NATO agar mengusir Turki dari keanggotaan blok militer tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Katz yang telah menginstruksikan para diplomatnya agar segera menghubungi semua anggota NATO untuk menyerukan kecaman terhadap Turki dan menuntut pengusirannya dari aliansi regional itu.
Aksi Israel tersebut bisa dibilang ‘tidak tahu diri’. Setelah sebelumnya sombong dan menyebut Erdogan bakal bernasib sama seperti Saddam Hussein, kini mereka meminta hal yang sebenarnya tidak pantas dilakukan, yakni memerintah NATO.
Padahal, statusnya sendiri di NATO hanyalah sebatas mitra. Namun, saking sombongnya Israel sampai meminta Turki yang notabene anggota resmi untuk dikeluarkan.
Sikap-sikap sombong dan tidak tahu malu tersebut rasanya bisa menjadi ‘boomerang’ bagi Israel. Alih-alih keinginannya dituruti, justru mereka akan kehilangan ‘respect’ dari anggota-anggota NATO lainnya.
Itulah beberapa kemungkinan dampak Turki menyenggol Israel.
(sya)
tulis komentar anda