Presiden AS Joe Biden Disebut Sakit Parkinson, Ini Respons Gedung Putih
Selasa, 09 Juli 2024 - 10:00 WIB
WASHINGTON - Sebuah laporan New York Times menduga bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menderita penyakit Parkinson tapi dirahasiakan. Gedung Putih bergegas membantah laporan tersebut.
Surat kabar Amerika itu melaporkan bahwa catatan pengunjung menunjukkan seorang dokter spesialis penyakit Parkinson mengunjungi Gedung Putih setidaknya delapan kali dari Agustus 2023 hingga Maret 2024.
Catatan itulah yang jadi bahan kesimpulan awal laporan bahwa Biden diduga menderita penyakit Parkinson.
Kekhawatiran bahwa Biden mungkin sakit Parkinson sebenarnya telah meningkat sejak dia tersandung, tampak lemah, dan kadang-kadang kehilangan pemikiran, dalam debat calon presiden (capres) pada 27 Juni melawan Donald Trump dari Partai Republik.
“Apakah presiden pernah dirawat karena Parkinson? Tidak,” tepis juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pengarahan.
“Apakah dia sedang dirawat karena Parkinson? Tidak, bukan dia,” lanjut Jean-Pierre. “Apakah dia minum obat untuk Parkinson? Tidak.”
Biden sedang berjuang melawan kritik dari beberapa anggota Partai Demokrat bahwa dia tidak memiliki ketajaman mental untuk mencalonkan diri sebagai capres mereka melawan Trump dalam pemilihan presiden 5 November mendatang.
Tinjauan Reuters terhadap catatan pengunjung Gedung Putih menunjukkan bahwa Dr Kevin Cannard, seorang ahli saraf dan spesialis gangguan pergerakan dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, mengunjungi Gedung Putih delapan kali dari Agustus hingga Maret.
Surat kabar Amerika itu melaporkan bahwa catatan pengunjung menunjukkan seorang dokter spesialis penyakit Parkinson mengunjungi Gedung Putih setidaknya delapan kali dari Agustus 2023 hingga Maret 2024.
Catatan itulah yang jadi bahan kesimpulan awal laporan bahwa Biden diduga menderita penyakit Parkinson.
Kekhawatiran bahwa Biden mungkin sakit Parkinson sebenarnya telah meningkat sejak dia tersandung, tampak lemah, dan kadang-kadang kehilangan pemikiran, dalam debat calon presiden (capres) pada 27 Juni melawan Donald Trump dari Partai Republik.
“Apakah presiden pernah dirawat karena Parkinson? Tidak,” tepis juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pengarahan.
“Apakah dia sedang dirawat karena Parkinson? Tidak, bukan dia,” lanjut Jean-Pierre. “Apakah dia minum obat untuk Parkinson? Tidak.”
Biden sedang berjuang melawan kritik dari beberapa anggota Partai Demokrat bahwa dia tidak memiliki ketajaman mental untuk mencalonkan diri sebagai capres mereka melawan Trump dalam pemilihan presiden 5 November mendatang.
Tinjauan Reuters terhadap catatan pengunjung Gedung Putih menunjukkan bahwa Dr Kevin Cannard, seorang ahli saraf dan spesialis gangguan pergerakan dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, mengunjungi Gedung Putih delapan kali dari Agustus hingga Maret.
tulis komentar anda