Erdogan Kecam Serangan Israel ke Rafah, Samakan Netanyahu dengan Hitler
Selasa, 28 Mei 2024 - 06:29 WIB
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras serangan udara brutal Israel terhadap Rafah, Jalur Gaza selatan, yang menewaskan puluhan warga sipil Palestina.
Militer Zionis nekat membombardir wilayah pengungsi tersebut meski Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan operasi militer dihentikan.
Erdogan bersumpah bahwa Ankara akan melakukan segala daya untuk memastikan “orang barbar” yang melakukan serangan terhadap Rafah diadili.
Dalam pidatonya pada hari Senin, Erdogan kembali menyamakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan diktator Nazi Adolf Hitler, mengeklaim bahwa pemimpin Zionis meniru diktator Nazi Jerman.
“Netanyahu dan jaringan pembunuhnya mencoba untuk memperluas cengkeraman mereka pada kekuasaan dengan membantai orang-orang karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina,” katanya, seperti dikutip Anadolu, Selasa (28/5/2024).
Serangan udara brutal Israel terhadap Rafah pada Minggu malam hingga Senin dini hari telah menewaskan 45 warga Palestina, termasuk banyak anak. Selain itu, 294 orang lainnya terluka.
Pemimpin Turki tersebut mengeklaim Israel telah menunjukkan dirinya sebagai “negara teroris” dengan menyerang kamp pengungsi Palestina, hanya beberapa hari setelah ICJ memerintahkan negara tersebut untuk menghentikan aksi militernya di Rafah.
Sementara itu, militer Israel mengabaikan banyak kecaman dengan mengatakan serangan ke Rafah harus dilakukan.
Militer Zionis nekat membombardir wilayah pengungsi tersebut meski Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan operasi militer dihentikan.
Erdogan bersumpah bahwa Ankara akan melakukan segala daya untuk memastikan “orang barbar” yang melakukan serangan terhadap Rafah diadili.
Dalam pidatonya pada hari Senin, Erdogan kembali menyamakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan diktator Nazi Adolf Hitler, mengeklaim bahwa pemimpin Zionis meniru diktator Nazi Jerman.
“Netanyahu dan jaringan pembunuhnya mencoba untuk memperluas cengkeraman mereka pada kekuasaan dengan membantai orang-orang karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina,” katanya, seperti dikutip Anadolu, Selasa (28/5/2024).
Serangan udara brutal Israel terhadap Rafah pada Minggu malam hingga Senin dini hari telah menewaskan 45 warga Palestina, termasuk banyak anak. Selain itu, 294 orang lainnya terluka.
Pemimpin Turki tersebut mengeklaim Israel telah menunjukkan dirinya sebagai “negara teroris” dengan menyerang kamp pengungsi Palestina, hanya beberapa hari setelah ICJ memerintahkan negara tersebut untuk menghentikan aksi militernya di Rafah.
Sementara itu, militer Israel mengabaikan banyak kecaman dengan mengatakan serangan ke Rafah harus dilakukan.
tulis komentar anda