Para Miliarder Yahudi Pro-Israel Berkomplot Menindak Aksi Mahasiswa Bela Palestina di AS

Sabtu, 18 Mei 2024 - 11:48 WIB
Ironisnya, ketika ditanya tentang pertemuan tersebut, kantor Wali Kota menjawab dengan menyatakan, “Sindiran yang diam-diam direncanakan oleh para donor Yahudi untuk mempengaruhi operasi pemerintah adalah suatu kiasan anti-Semit yang sangat familiar sehingga Washington Post seharusnya malu untuk bertanya, apalagi menganggap hal ini sebagai hal yang normal di media cetak.”

Namun, log obrolan mengungkapkan aktivitas kelompok tersebut melampaui Kota New York, dengan beberapa anggota menghadiri pertemuan pribadi dengan para pejabat tinggi Israel, termasuk mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, anggota kabinet perang Benny Gantz dan duta besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Herzog.

Kelompok ini juga berkolaborasi dengan pemerintah Israel untuk memutar film yang menampilkan rekaman yang dikumpulkan militer Israel, yang kemudian ditayangkan di Universitas Harvard dengan bantuan anggota chat, Bill Ackman.

Ackman adalah juru kampanye terkemuka melawan Rektor Universitas Harvard Profesor Claudine Gay atas penanganan mahasiswa yang melakukan protes.

Claudine Gay yang menjadi presiden kulit hitam pertama di Universitas Harvard tahun lalu, kehilangan posisinya setelah sidang kongres di mana dia membela hak mahasiswa untuk melakukan protes.

Misi grup WhatsApp tersebut, sebagaimana diuraikan staf miliarder Barry Sternlicht, adalah untuk “mengubah narasi” demi kepentingan Israel dan “membantu memenangkan perang” opini publik AS dengan mendanai kampanye informasi melawan Hamas.

Staf tersebut menekankan perlunya anonimitas, dengan menulis, “Saya sensitif terhadap kekhawatiran akan kurang efektifnya jika tampaknya ini adalah inisiatif Yahudi.”

Pengungkapan ini telah memicu kekhawatiran mengenai pengaruh orang-orang kaya terhadap tindakan pemerintah dan penindasan terhadap kebebasan berpendapat di kampus-kampus.

Log obrolan menunjukkan anggota kelompok itu tidak hanya membahas sumbangan untuk kampanye pemilihan kembali Wali Kota Adams tetapi juga menawarkan membayar penyelidik swasta untuk membantu Departemen Kepolisian New York dalam menangani protes.

Meskipun para anggota kelompok tersebut mengklaim mengungkap aktivitas mereka merupakan tindakan anti-Semit, para kritikus berpendapat tindakan para miliarder itu merupakan upaya membungkam perbedaan pendapat politik yang sah dan memanipulasi opini publik demi kepentingan rezim penjajah Israel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More