Pertempuran Sengit Pecah di Gaza Utara, Bantuan Mulai Mengalir dari Dermaga AS

Sabtu, 18 Mei 2024 - 08:37 WIB
Lembaga bantuan telah berulang kali memperingatkan meluasnya kelaparan dan ancaman penyakit.

Para dokter mengatakan mereka harus melakukan operasi, termasuk amputasi, tanpa anestesi atau obat penghilang rasa sakit karena sistem medis di Gaza telah runtuh.

Israel mengatakan, pada Jumat, pasukannya telah menyelamatkan tiga jenazah sandera dari Gaza, tanpa menyebutkan di mana mereka ditemukan.

“Shani Louk, Amit Buskila dan Yitzhak Gelernter dibunuh oleh Hamas saat melarikan diri dari festival musik Nova pada 7 Oktober dan jenazah mereka dibawa ke Gaza,” ungkap kepala juru bicara militer Israel Daniel Hagari.

Perang Tragis



Tank dan pesawat tempur Israel membombardir sebagian Rafah pada Jumat, sementara sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan mereka menembakkan rudal anti-tank dan mortir ke arah pasukan yang berkumpul di timur, tenggara dan di dalam perbatasan Rafah dengan Mesir.

UNRWA, badan bantuan utama PBB untuk Palestina, mengatakan lebih dari 630.000 orang telah meninggalkan Rafah sejak serangan dimulai pada 6 Mei.

Banyak orang memadati Deir Al-Balah, kota di pesisir pantai yang merupakan satu-satunya kota di Gaza yang belum diserang pasukan Israel.

“Mereka pindah ke daerah yang tidak ada air, kami harus mengirimkannya dengan truk, dan orang-orang tidak mendapatkan cukup makanan,” ungkap Sam Rose, direktur perencanaan di UNRWA mengatakan kepada Reuters pada Jumat melalui telepon dari Rafah, di mana katanya suasananya sangat sepi.

Di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, tempat Afrika Selatan menggugat Israel karena melanggar Konvensi Genosida, pejabat Kementerian Kehakiman Israel Gilad Noam membela operasi genosida tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More