Munafik, Senator AS Sebut Israel Penjahat Perang tapi Ikut Mendanainya
Kamis, 15 Februari 2024 - 14:13 WIB
“Dia menyatakan bahwa yang terjadi adalah kelaparan,” lanjut Fantina.
“Anak-anak mati kelaparan. Ini sungguh...mengerikan dan merupakan kejahatan perang, dan dia telah memilih untuk membiayainya.”
Van Hollen membela tindakannya yang tampaknya kontradiktif dengan menyatakan bahwa undang-undang yang dia dukung mencakup dana untuk bantuan kemanusiaan di Gaza dan zona konflik global lainnya.
Undang-undang tersebut juga menyediakan dana sekitar USD60 miliar untuk perang proksi Ukraina melawan Rusia yang didukung AS, yang sangat ingin didukung oleh Partai Demokrat bahkan ketika rezim Kyiv menghadapi kemungkinan keruntuhan militer dan politik.
Penahanan pasokan makanan untuk warga Gaza bukan satu-satunya kejahatan perang Israel yang dibahas dalam beberapa hari terakhir. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir baru-baru ini menyerukan agar perempuan dan anak-anak Palestina yang mendekati perbatasan Gaza untuk ditembak di tempat selama pertemuan dengan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi.
“Kita tidak bisa membiarkan perempuan dan anak-anak mendekati perbatasan...siapa pun yang mendekat harus terkena peluru [di kepala mereka],” kata politisi kontroversial itu, yang dilansir The Jerusalem Post.
Fantina mengatakan kemunculan seruan menteri Zionis itu penting dalam publikasi Israel.
“Ben-Gvir sudah sangat jelas sejak awal masa jabatannya di kabinet Israel bahwa semua warga Palestina harus pergi atau mati di sana,” katanya.
“Dia tidak peduli yang mana, tapi mereka harus dilenyapkan dan... Israel akan menyerap seluruh Palestina dan tidak akan ada lagi orang Arab di sana.”
“Israel telah melakukan hal ini beberapa tahun yang lalu, ketika warga Palestina melakukan protes di perbatasan, [bagian dari] protes damai untuk Hak Kembali, dan mereka ditembak,” imbuh Fantina.
“Anak-anak mati kelaparan. Ini sungguh...mengerikan dan merupakan kejahatan perang, dan dia telah memilih untuk membiayainya.”
Van Hollen membela tindakannya yang tampaknya kontradiktif dengan menyatakan bahwa undang-undang yang dia dukung mencakup dana untuk bantuan kemanusiaan di Gaza dan zona konflik global lainnya.
Undang-undang tersebut juga menyediakan dana sekitar USD60 miliar untuk perang proksi Ukraina melawan Rusia yang didukung AS, yang sangat ingin didukung oleh Partai Demokrat bahkan ketika rezim Kyiv menghadapi kemungkinan keruntuhan militer dan politik.
Penahanan pasokan makanan untuk warga Gaza bukan satu-satunya kejahatan perang Israel yang dibahas dalam beberapa hari terakhir. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir baru-baru ini menyerukan agar perempuan dan anak-anak Palestina yang mendekati perbatasan Gaza untuk ditembak di tempat selama pertemuan dengan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi.
“Kita tidak bisa membiarkan perempuan dan anak-anak mendekati perbatasan...siapa pun yang mendekat harus terkena peluru [di kepala mereka],” kata politisi kontroversial itu, yang dilansir The Jerusalem Post.
Fantina mengatakan kemunculan seruan menteri Zionis itu penting dalam publikasi Israel.
“Ben-Gvir sudah sangat jelas sejak awal masa jabatannya di kabinet Israel bahwa semua warga Palestina harus pergi atau mati di sana,” katanya.
“Dia tidak peduli yang mana, tapi mereka harus dilenyapkan dan... Israel akan menyerap seluruh Palestina dan tidak akan ada lagi orang Arab di sana.”
“Israel telah melakukan hal ini beberapa tahun yang lalu, ketika warga Palestina melakukan protes di perbatasan, [bagian dari] protes damai untuk Hak Kembali, dan mereka ditembak,” imbuh Fantina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda