Lagi, AS dan Inggris Bombardir Houthi Yaman dengan Rudal Tomahawk

Selasa, 23 Januari 2024 - 07:16 WIB
Amerika Serikat dan Inggris kembali membombardir basis-basis kelompok Houthi di Yaman dengan rudal Tomahawk pada Senin malam. Foto/REUTERS
SANAA - Amerika Serikat (AS) dan Inggris kembali membombardir beberapa lokasi yang digunakan oleh kelompok Houthi di Yaman pada Senin malam. Serangan besar-besaran terbaru ini menggunakan senjata andalan sekutu, yakni rudal Tomahawk.

Menurut para pejabat Washington, rudal-rudal Tomahawk ditembakkan dari kapal perang dan kapal selam dengan target tempat penyimpanan dan peluncur rudal Houthi. Jet tempur juga dikerahkan dalam serangan terbaru ini.

Operasi gabungan ini terjadi sekitar 10 hari setelah kapal perang dan jet tempur AS dan Inggris menyerang lebih dari 60 sasaran di 28 lokasi di Yaman. Itu adalah respons militer AS yang pertama terhadap serangan drone dan rudal Houthi yang terus-menerus terhadap kapal komersial sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.





Kantor media Houthi mengatakan dalam sebuah pernyataan online bahwa beberapa serangan Amerika dan Inggris menargetkan Ibu Kota Yaman, Sanaa.

Jamal Hassan, seorang warga Sanaa selatan, mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa dua serangan terjadi di dekat rumahnya, sehingga memicu alarm mobil di jalan.

Seorang jurnalis AP di Sanaa juga mendengar pesawat terbang di atas langit Sanaa pada Senin malam.

Rentetan serangan terbaru sekutu ini menyusul serangan yang hampir setiap hari terhadap peluncur rudal Houthi oleh jet tempur AS dan rudal Tomahawk yang berbasis kapal selama seminggu terakhir.

Misi cepat tanggap tersebut, yang menurut para pejabat AS bertujuan mengejar peluncur yang dipersenjatai dan siap menembak, menunjukkan peningkatan kemampuan militer sekutu dalam mengawasi, mendeteksi dan menyerang aktivitas kelompok militan di Yaman.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More