5 Negara Sekutu AS yang Memberikan Bantuan ke Gaza
Jum'at, 12 Januari 2024 - 21:21 WIB
GAZA - Bukan hanya negara Muslim dan Arab saja yang memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza. Namun, banyak sekutu Amerika Serikat (AS) yang juga memberikan bantuan ke warga Gaza yang menderita karena invasi Israel sejak 7 Oktober.
Daerah kantong yang terkepung, yang dihuni 2,3 juta orang, sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah Israel memutus pasokan makanan, bahan bakar dan listrik sebelum melancarkan kampanye pengeboman.
Foto/Reuters
Prioritas utama Uni Eropa (UE) adalah memberikan sebanyak mungkin bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Itu ditegaskan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Desember 2023 lalu.
Ursula von der Leyen mengatakan Eropa mengatur 28 penerbangan kemanusiaan dan mengirimkan sekitar 1.200 ton bantuan.
Von der Leyen juga menekankan perlunya upaya untuk mengatasi dampak konflik, dan mengatakan: “Tidak akan ada perdamaian kecuali ada prospek solusi politik, baik bagi Israel maupun Palestina, dan ini adalah solusi dua negara. "
Namun ketua komisi tersebut menggarisbawahi bahwa "Gaza tidak bisa menjadi tempat yang aman bagi Hamas. Hamas tidak bisa berada dalam struktur pemerintahan negara Palestina."
Dia menyarankan "Otoritas Palestina yang direformasi" yang harus memerintah Tepi Barat dan Gaza.
Daerah kantong yang terkepung, yang dihuni 2,3 juta orang, sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah Israel memutus pasokan makanan, bahan bakar dan listrik sebelum melancarkan kampanye pengeboman.
5 Negara Sekutu AS yang Memberikan Bantuan ke Gaza
1. Uni Eropa
Foto/Reuters
Prioritas utama Uni Eropa (UE) adalah memberikan sebanyak mungkin bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Itu ditegaskan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Desember 2023 lalu.
Ursula von der Leyen mengatakan Eropa mengatur 28 penerbangan kemanusiaan dan mengirimkan sekitar 1.200 ton bantuan.
Von der Leyen juga menekankan perlunya upaya untuk mengatasi dampak konflik, dan mengatakan: “Tidak akan ada perdamaian kecuali ada prospek solusi politik, baik bagi Israel maupun Palestina, dan ini adalah solusi dua negara. "
Namun ketua komisi tersebut menggarisbawahi bahwa "Gaza tidak bisa menjadi tempat yang aman bagi Hamas. Hamas tidak bisa berada dalam struktur pemerintahan negara Palestina."
Dia menyarankan "Otoritas Palestina yang direformasi" yang harus memerintah Tepi Barat dan Gaza.
tulis komentar anda