AS Berencana Serang Houthi, Konflik Timur Tengah Akan Meluas

Jum'at, 05 Januari 2024 - 11:40 WIB
Setelah Houthi melancarkan serangan paling langsung terhadap militer AS pada Malam Tahun Baru, menembaki helikopter Angkatan Laut AS dari kapal kecil, helikopter tersebut membalas tembakan, menenggelamkan tiga kapal dan menewaskan 10 pejuang.

Menurut para pejabat, Komando Pusat AS memberi para pemimpin Departemen Pertahanan opsi untuk memberikan tanggapan militer tambahan setelah insiden tersebut, dan Pentagon mengirimkan opsi tersebut kepada pejabat senior Gedung Putih. Biden, yang sedang berlibur di St. Croix di Kepulauan Virgin AS, tidak menyetujui tanggapan militer tambahan.



Seorang pejabat pemerintah membantah bahwa ada perbedaan pendapat antara Gedung Putih dan pejabat militer AS mengenai tanggapan terhadap Houthi.

Kapal dan jet Angkatan Laut AS juga telah berulang kali menembak jatuh drone dan rudal yang ditembakkan oleh Houthi. Pejabat pertahanan saat ini, serta mantan pejabat senior AS, berpendapat bahwa menembak jatuh drone tidak cukup untuk menghalangi serangan yang semakin berani dan ingin Biden mengambil tindakan yang lebih tegas, kata para pejabat tersebut.

Sekitar 12% pelayaran global melewati Laut Merah setiap hari, dan setelah serangan berulang kali, raksasa pelayaran seperti Maersk mengumumkan penghentian operasi mereka di Laut Merah dan Teluk Aden dalam beberapa hari terakhir, yang akan menambah waktu dan biaya pengiriman. Kini para pejabat pemerintah mempertimbangkan kekhawatiran bahwa serangan militer di Yaman akan memperluas perang di Gaza dan menyeret AS ke dalam konflik regional karena kekhawatiran akan gangguan besar-besaran terhadap perdagangan global dan dampaknya terhadap perekonomian dunia.
(ahm)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More