5 Pemicu Wabah Disentri yang Dialami Tentara Israel saat Invasi Darat di Gaza

Jum'at, 08 Desember 2023 - 13:30 WIB
Wabah disentri melanda tentara Israel yang melaksanakan operasi tempur di Gaza. Foto/Reuters
GAZA - Puluhan tentara Israel yang melaksanakan operasi darat di Gaza mengalami wabah penyakit disentri yang ditandai dengan sakit perut dan diare. Hal itu menjadikan pergerakan tentara Israel menjadi lambat sehingga menjadi sasaran tembak para pejuang Hamas.

Tal Brosh, direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Asuta di Ashdod, menjelaskan bahwa penyebaran penyakit pencernaan memiliki konsekuensi yang signifikan bagi tentara dan kemajuan operasi militer.

“Jika infeksi menyebar di antara 10 tentara di unit infanteri, dan mereka mengalami demam dengan suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius, mengalami diare setiap 20 menit, mereka menjadi tidak layak untuk berperang dan membuat diri mereka rentan terhadap bahaya," katanya.

Berikut Adalah 5 Pemicu Wabah Penyakit Disentri yang Dialami Tentara Israel.

1. Keracunan Makanan Mengandung Bakteri Shigella



Foto/Reuters



Media Ibrani melaporkan peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kasus penyakit pencernaan dan keracunan makanan di kalangan tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), khususnya yang ditempatkan di Jalur Gaza.

Tal Brosh, direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Asuta di Ashdod, menyatakan bahwa “diare telah menyebar di antara pasukan pendudukan di selatan dan di daerah berkumpul, dan kemudian di antara tentara yang berperang di Gaza.”

Brosh mengkritik desakan pengiriman makanan sup ke Jalur Gaza, meskipun diketahui kurangnya fasilitas pendingin untuk penyimpanan sup bagi tentara Israel di wilayah tersebut.

Kasus infeksi bakteri Shigella, yang menyebabkan radang lambung dan usus, penyakit yang sangat serius, telah didiagnosis dan juga menyebar di kalangan pejuang di Gaza. Infeksi Shigella terjadi melalui kontak langsung antar individu atau melalui makanan yang terkontaminasi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More