Bagaimana Memantau Peningkatan Korban Tewas Kekejaman Israel di Jalur Gaza? Ini Penjelasannya

Kamis, 07 Desember 2023 - 15:23 WIB
“Pencatatan korban yang diperlukan untuk memahami apa yang terjadi kini semakin sulit. Infrastruktur informasi, sistem kesehatan yang ada, dihancurkan secara sistematis,” kata Hamit Dardagan dari Iraq Body Count, yang dibentuk selama invasi dan pendudukan pimpinan AS di Irak.

Organisasi ini juga berusaha melacak korban di Gaza, menggunakan data Kementerian Kesehatan dan memantau media sosial serta laporan kematian di media lainnya.

Sejak gencatan senjata selama satu minggu gagal diperpanjang pada tanggal 1 Desember lalu, informasi mengenai jumlah korban yang biasanya diberikan setiap hari menjadi tidak teratur. Pembaruan terakhir dari Kementerian Kesehatan Gaza datang pada hari Senin dari juru bicara Ashraf Al-Qidra, sehingga jumlah korban tewas menjadi 15.899.

Dia tidak mengadakan konferensi pers regulernya pada hari Selasa. Dia tidak mengeluarkan pernyataan selama sekitar 48 jam, hingga Rabu malam, ketika dia mengirim pesan WhatsApp kepada wartawan yang tidak menyertakan laporan korban harian namun mengatakan Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Kota Gaza kewalahan dengan banyaknya korban dan yang terluka kehabisan darah sampai mati.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.

Hanya dua laporan kementerian yang menambah jumlah korban tewas yang telah dikeluarkan, berdasarkan jumlah jenazah yang dibawa ke dua rumah sakit – 43 pada hari Selasa, 73 pada hari Rabu. Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila pada hari Selasa mengatakan bahwa layanan kesehatan di Gaza berada dalam kondisi “bencana”, dengan lebih dari 250 staf tewas dan setidaknya 30 orang ditangkap oleh pasukan Israel.

Apakah Jumlah Korban yang Dipublikasikan Komprehensif?



Foto: Ilustrasi

Tidak, kata para ahli kepada Reuters.

“Pemantauan kami menunjukkan bahwa jumlah yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan mungkin tidak dilaporkan karena tidak termasuk korban jiwa yang tidak mencapai rumah sakit atau mungkin hilang di bawah reruntuhan,” kata juru bicara kantor hak asasi manusia PBB.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More