AS Jual Senjata Senilai Rp10 Triliun ke Arab Saudi dan UEA

Rabu, 06 Desember 2023 - 17:21 WIB
Pesawat Sistem Pengawasan Lintas Udara Taktis (TASS) RE-3A. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) setuju untuk menjual senjata senilai USD583 juta atau senilai Rp9 triliun ke Arab Saudi .Penjualanini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di Teluk menyusul serangkaian serangan maritim oleh kelompok Houthi.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan penjualan tersebut mencakup modernisasi Pesawat Sistem Pengawasan Lintas Udara Taktis (TASS) RE-3A dan peralatan terkait.

Arab Saudi telah meminta untuk membeli peralatan untuk memodernisasi pesawat TASS yang diperoleh dari Boeing pada tahun 1980an. Kerajaan Teluk itu menginginkan tujuh sistem keamanan GPS/INS, perangkat keras komunikasi, dan sistem intelijen sinyal, serta peralatan lainnya.



“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan kemampuan pengawasan Arab Saudi untuk melawan ancaman regional saat ini dan masa depan,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Middle East Eye, Rabu (6/12/2023).



Bersamaan dengan penjualan ke Arab Saudi, pemerintahan Biden mengatakan telah menyetujui penjualan 18 sistem radar AN/TPQ-50 senilai USD85 juta (Rp1,3 trliun) ke Uni Emirat Arab (UEA).

Pemerintahan Biden memberi tahu Kongres AS tentang kedua penjualan tersebut. Kongres hanya perlu memberikan persetujuan akhir.

AS mengatakan penjualan tersebut akan melindungi infrastruktur penting dan aset sipil bernilai tinggi serta instalasi militer dari tembakan roket dan artileri, serta kendaraan udara tak berawak.

“UEA adalah mitra penting AS untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Timur Tengah,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.



“Penjualan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan mitra regional yang penting,” pernyataan itu menambahkan.

Kedua penjualan tersebut terjadi ketika Timur Tengah dilanda perang di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina yang dipimpin oleh Hamas.

Sebelum konflik meletus, AS telah berupaya menormalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel. Para pejabat Amerika mengatakan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan sebagian dirancang untuk menggagalkan proses tersebut.

UEA sendiri menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi AS bernama Abraham Accords.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More