5 Alasan Fatah dan Hamas Selalu Bertikai, dari Sikap terhadap Israel hingga Gaya Perjuangan
Selasa, 28 November 2023 - 21:21 WIB
"Meskipun Fatah dan Otoritas Palestina, yang kepemimpinannya saat ini sama, fokus pada kerja sama dengan Israel, strategi Hamas adalah menghadapi Israel secara militer," kata Aboud Hamayel, dosen di Universitas Birzeit di Tepi Barat, dilansir Al Jazeera.
“Tidak ada yang bisa kami lakukan,” kata Hamayel, menirukan nada kekalahan PA.
Foto/Reuters
Basis dukungan PA di Tepi Barat didasarkan pada hubungan transaksional dengan Israel. Namun, beberapa faksi Fatah mengambil bagian dalam perjuangan bersenjata di Tepi Barat, dimana gerakan tersebut lebih vokal dan beragam dibandingkan PA.
"Fatah masih ada di Gaza, dan kini menjadi oposisi. Para pendukungnya terpecah antara kesetiaan kepada Abbas dan mantan pemimpin Fatah Mohammed Dahlan, yang telah berada di pengasingan di Uni Emirat Arab selama 10 tahun," kata Hamayel.
PA mendapat pengakuan internasional dan menerima pendanaan serta pendapatan pajak. Pada gilirannya, mereka mengatur keamanan di wilayahnya, secara teoritis membebaskan Israel dari menghadapi kehidupan warga Palestina sehari-hari, kata Hamayel, kecuali ketika Israel melakukan penggerebekan dan penangkapan yang melawan warga Palestina.
Foto/Reuters
“Tidak ada yang bisa kami lakukan,” kata Hamayel, menirukan nada kekalahan PA.
2. Memiliki Posisi dan Sikap Hubungan dengan Israel yang Berbeda
Foto/Reuters
Basis dukungan PA di Tepi Barat didasarkan pada hubungan transaksional dengan Israel. Namun, beberapa faksi Fatah mengambil bagian dalam perjuangan bersenjata di Tepi Barat, dimana gerakan tersebut lebih vokal dan beragam dibandingkan PA.
"Fatah masih ada di Gaza, dan kini menjadi oposisi. Para pendukungnya terpecah antara kesetiaan kepada Abbas dan mantan pemimpin Fatah Mohammed Dahlan, yang telah berada di pengasingan di Uni Emirat Arab selama 10 tahun," kata Hamayel.
PA mendapat pengakuan internasional dan menerima pendanaan serta pendapatan pajak. Pada gilirannya, mereka mengatur keamanan di wilayahnya, secara teoritis membebaskan Israel dari menghadapi kehidupan warga Palestina sehari-hari, kata Hamayel, kecuali ketika Israel melakukan penggerebekan dan penangkapan yang melawan warga Palestina.
3. Retorika Persatuan Palestina yang Rapuh
Foto/Reuters
Lihat Juga :
tulis komentar anda